GridGames.ID- PUBG Mobile Star Challenge (PMSC) Global Finals yang diselenggarakan di Dubai sudah menyelesaikan hari pertamanya kemarin,29 November 2018.
PMSC merupakan turnamen global eSport pertama untuk game PUBG Mobile yang popularitasnya sudah mendunia ini, dan GridGames bakal menjadi media eSport Indonesia yang bakal meliput langsung eksklusif event ini langsung dari Dubai!
Baca Juga : Foto-Foto Eksklusif PUBG Mobile Star Challenge 2018 di Dubai!
Sang kapten Bigetron, Robby 'Natic' MS, yang GridGames temui setelah pertandingan bercerita banyak.
Doi mengatakan sebenarnya kurang puas dengan hasil pertandingan Bigetron pada hari pertama PMSC 2018.
Baca Juga : Sarah 'Viloid' Olivia, Cewek Gamer Cantik yang Jago Banget Nembak
Buat yang belum tau,Bigetron eSports yang berhasil menjadi juara pertama pada ajang PUBG Indonesia National Championship 2018 (PINC 2018) menjadi tim perwakilan Indonesia di ajang PMSC ini, guys.
Faktor zona menjadi penentu bagaimana tim bisa bermain bagus atau nggaknya. Karena menurut Robby, permainan pada game bergenre battle royal pasti bergantung dengan zona yang dimainkan.
Ada masalah apa dengan faktor Zona bagi Bigetron?
"Gameplay kita kurang bagus tadi karena faktor zona. Zona itu lebih bahaya daripada musuh yang jago. Kalau tadi musuh udah sering menguasai zona tersebut, jadi udah terbiasa. Setelah itu baru kembali ke skill masing-masing," kata Robby.
Disalah satu pertandingan PMSC 2018 hari pertama, Bigetron sempat bermain aman dengan cara berdiam dalam suatu tempat kecil di peta Erangel. Robby mengatakan kalau ia bersama ketiga temannya, Bagus, Bagas dan Galang sempat membaca zona terlebih dahulu dan adanya faktor keberuntungan saat itu.
Namun keberuntungan tersebut kurang dimanfaatkan oleh Bigetron sehingga harus rela dihajar balik sama musuh.
"Karena itu rumah satu-satunya yang ada di zona itu. Sementara itu kita udah kehabisan amunisi dan musuh masih punya stok bom yang lumayan. Jadi dilemparlah bom itu ke kita," ujar Robby.
Baca Juga : Inilah Game Gratis yang Hadir di PlayStation Plus Desember Nanti
Robby yang bergabung di Bigetron tahun ini belum menganggapatlet eSportsebagai sebuah pekerjaan.
"Masuk tim eSport besar itu layaknya kaya kita masuk ke perusahaan tertentu untuk bekerja. Ada kontraknya dan lain-lain kaya kita masuk di suatu perusahaan. Tapi kalau dibilang bisa menggantikan pekerjaan, ya, belum pasti juga. Karena kita di sini terikat kontrak yang bisa diputuskan oleh pihak tersebut kapan aja," kata Robby.
Kini Bigetron menduduki peringkat 8 ajang PMSC dari total 20 tim terkuat dengan perolehan 890 PTS. Masih ada 8 pertandingan hingga 1 Desember 2018 mendatang.
"Terima kasih untuk pendukung Bigetron yang udah support dan membuat kita semangat. Semoga hari kedua dan ketiga bisa tambah poin dan membanggakan nama Indonesia di ajang PMSC di Dubai ini. Doakan Bigetron juga agar bisa menang dan Indonesia bisa juara," tutup Robby.(*)