GridGames.ID -GameSuperSmash Bros. UltimatedariNintendotelah menjadijudul video game terbesar saat musim liburan di Jepang ini.
SuperSmash Bros. Ultimatemerupakan game kelima dari seri ini semenjak pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 yang menampilkan berbagai karakter favorit dariNintendo.
Kemudahan dan keseruan dalam bermain game tersebutmenjadikannya pilihan yangtepat untukorang tuadananak-anakyang sukamain game.
Baca Juga : Waduh! PUBG Ban 4 Pro Player yang Ketahuan Ngecheat di Kompetisi NPL
Namun, baru-baru ini ada suatu kejadian di Jepang yang menyita perhatian para pengguna media sosial ketika seorangayahdengan akun Twitter bernama @amour_rapid bermain game tersebut dengan ayahnya.
Lewat akun Twitter miliknya yang kini di-protect,@amour_rapid mengatakan:"Baru-baru inianaklaki-lakiku mengatakan bahwa ia ingin menjadi seorang pro gamer. Jadi aku nggak menahan diri saat melawannya dalam Smash Brothers, dan aku berhasil mengalahkannya dengan telak sampai-sampai ia menangis."
Lalu ada juga yang mengatakan ini adalah cara ayah menunjukan ke anaknya bahwa eSport kiniadalah suatu hal yang serius dan bukan cuma main-main.
Lalu, seperti apa kelanjutan kisahnya?
Namun di sisi lain, beberapa orang memberikan pendapat yang berlawanan. Seperti yang diungkapkan oleh @isikusu, seorang freelance penulis naskah video game.
プロゲーマーになるって言い出した子どもをボコボコにした話、ちょっといい話っぽく受け止められてる感じするけど、子どもが夢を語った途端に本気で現実見せに来る大人、しかもそれが親だったら、俺なら勝てないことより大人不審で泣くよ。子どもの夢を親が即座に摘んでどうするのDalam Twitter, ia mengatakan bahwa hal yang dilakukan oleh@amour_rapid tersebut digambarkan sebagai momen ketikaorang dewasa menunjukkan kenyataan yang begitu keras kepadaanak-anakketika mereka mulai berbicara tentang mimpi mereka.— 一石楠耳@異世界二回転と剣脚商売の作者 (@isikusu) December 25, 2018
Baca Juga : Ini The Best 5 Game Nintendo Switch Tahun 2018! Ada yang Suka Mainin?
Ia juga mengatakan kalauanaktersebut menangis bukan karena nggak bisa menang, tapi lebih karena merasa dikhianati oleh orang dewasa akan mimpi mereka.
Namun, perlu dilihat juga reaksi@amour_rapid setelah anaknya menangis karena kalah game. Jika dia cuma menertawakannya, bisa jadi di adalahayahyang payah.
Tapi kalau dia menjadikan hal tersebut sebagai nasihat dan pembelajaran kepada anaknya dengan baik, bisa jadi cara yang dilakukannya nggak sepenuhnya salah. (*)