GridGames.ID -Bukan hanya anak-anak, bermain game ternyata juga dapat menarik perhatian orang dewasa.
Seperti di Amerika Serikat (AS), orang dewasarelamenghabiskan USD 3,4 miliar atau 615 triliun rupiah untuk berlangganan konten pada tahun lalu.
Padahal, jika dibandingkan belanja aksesori dan perangkat keras untuk game, harganya pun nggak akan sampai sebesar itu.
Hal itu terungkap berdasarkan riset Entertainment Software Association seperti dikutip Reuters yang GridGames lansir dari laman Info Komputer.
Baca Juga : Gokil! Orang Ini Habiskan Uang 1,2 Milyar Demi Item Langka Ragnarok M
Rata-rata penggemar videogamedi Amerika Serikat berusia 33 tahun, gemar bermain dihape dan mau mengeluarkan banyak uang untuk berlangganan konten.
Dana tersebut digunakan untuk membeli game antara lain Call of Duty: Black Ops III, Read Dead Redemption II dan NBA 2K19.
Daftar langganan konten gameplay to playtersebutnggak memuat game gratis seperti Fortnite.
"Game memegang peranan penting dalam budaya Amerika. Itulah yang membuat game jadi bentuk utama hiburan," kata Stanley Pierre-Louis selaku CEO SEA.
Sebanyak 65 persen orang dewasa di AS, atau lebih dari 164 juta orang, bermain game.
Game terpopuler di sana bertema kasual, 60 persen bermain game di ponsel, sementara lainnya bermain di desktopataunotebookdan konsol.
Sekitar 46 persen dari pemain game adalah perempuan, tetapi selera game mereka berbeda dengangamerlaki-laki dan beragam, bergantung pada usia.
Gamerperempuan berusia 18 sampi 34 tahun menyukai Candy Crush, Assassin's Creed, dan Tomb Raider serta paling sering bermain dihape. Sementara laki-laki menyukai God of War, Madden NFL dan Fortnite.
Baca Juga : Terungkap! Ini Cara Dapet Uang dari Live Streaming di Facebook Gaming
Generasi X yang berusia 40 sampai 54 tahun menyukai game yang berbeda, Tetris, Pac-Man, Call of Duty, Forza, dan NBA 2k.
Adapun generasi Baby Boomer laki-laki usia 55 sampai 64 tahun menyukai Solitaire dan Scrabble, sedangkan yang perempuan menyukai Mahjong dan Monopoly.
Meski pun gemar bermain game, orang dewasa yang sudah menjadi orang tua membatasi penggunaangadgetbagi anak-anak mereka.
Mereka berpegang pada rating umur untuk memindai konten untuk anak. Sekitar 87 persen orang tua mewajibkan anak mereka untuk meminta izin saat ingin membeligame.(*)