GridGames.ID - Perkembangan eSports di Indonesia semakin berkembang dengan pesat, berbagai talenta muda bermunculan dari berbagai daerah, salah satu kota yang cukup banyak "melahirkan" pro player Mobile Legends di Indonesia adalah Pontianak.
Nama-nama seperti Tuturu dari RRQ, Drian dari Onic, Doyok dari SFI Critical, hingga Muangzy Alter Ego adalah beberapa nama pro player Mobile Legends yang berasal dari kawasan Pontianak, Kalimantan Barat.
Ketika kita membahas tentang Pontianak, terlebih lagi di momen bulan Ramadan seperti saat ini, Pontianak juga memiliki beberapa tradisi baru yang unik.
Baca Juga: Drian ONIC eSports: Pro Player dari Pontianak yang Sukses di Jakarta
Seperti informasi yang kami kutip dari Kompas.com, baru-baru ini, ada sejumlah pegiat literasi yang tergabung dari pelbagai komunitas yang ada di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menggelar kegiatan " Ngabuburit Literasi" untuk mengisi waktu luang selama bulan Ramadhan.
Kali ini, kegiatan tersebut mereka gelar sembari menyusuri Sungai Kapuas menggunakan kapal wisata, Kamis (23/5/). Tentunya sambil membaca cerita pendek dalam buku berjudul: "Demikianlah pada Mulanya".
Buku kumpulan cerita pendek berjudul: "Demikianlah pada Mulanya" ini adalah sebuah buku karya sastra yang ditulis Yusakh Ananda. Sastrawan senior di Kalbar.
Walau baru terbit pada tahun 1980, namun, penulisan karya tersebut mulai pada rentang tahun 1940-an.
Satu di antara pegiat literasi, Hera mengatakan, dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat tergerak hati dan keinginannya untuk membaca buku, tidak hanya di atas kapal, tapi di mana saja.
"Menyenangkan apabila kesadaran membaca bisa dilakukan di mana saja tumbuh di benak masyarakat kita," kata Hera.
Menurut dia, tujuan kegiatan kali ini terasa lebih spesial dan berciri khas. Karena memadukan ciri khas Kota Pontianak, dengan keindahan, fenomena dan sejarah daerah-daerah di tepian sungai, serta lebih mengenalkan dan menghargai karya-karya sastra daerah Kalbar.
Mereka memulai menyusuri Sungai Kapuas menggunakan kapal wisata yang bersandar di Taman Alun-alun Kapuas, yang dahulu dikenal dengan Taman Larrive (Larrive Park), kemudian dilanjutkan ke Waterfront City. Kegiatan tersebut dikemas sekaligus dengan buka puasa bersama.
“Saya senang, ini pertama kali saya mengikuti kegiatan literasi yang berbeda, membaca di atas kapal wisata sekaligus menyusuri Sungai Kapuas," sambung Hari, salah satu perserta.
Baca Juga: Akhirnya Tuturu Menepati Janji Membuat Channel Youtube Pribadi
Dia berkeinginan, kegiatan seperti ini terus digalakkan karena bisa menjadi salah satu bentuk upaya dalam mengampanyekan budaya membaca di kalangan masyarakat Kota Pontianak.
"Kegiatan seperti ini semoga bisa dilakukan rutin setiap bulannya. Dengan bentuk yang sederhana namun nyata dan berkelanjutan," ucapnya.
Pegiat literasi lain, Ahmad Sofian mengatakan, yang terpenting juga dalam kegiatan ini adalah semua pegiat dilibatkan dalam kontribusi pendanaan.
Dimulai dari membeli penganan untuk buka puasa, sampai membayar biaya naik kapal wisata dan lainnya. Dia berharap akan banyak pihak yang terlibat dan akan disesuaikan dengan momentum Idul Fitri.
"Mudah-mudahan kita dapat menggelar silaturahim sastra dan budaya. Yakni para penulis, sastrawan atau pegiat literasi yang muda akan mengunjungi, 'berlebaran' ke penulis yang lebih tua," kata Ahmad Sofian.
Bagaimana menurut kalian, guys? Selain dikenal sebagai kota yang punya banyak pro player Mobile Legends, Pontianak juga punya pesonanya tersendiri untuk dikunjungi, kan?
Jadi, kapan kita traveling menikmati Pesona Pontianak dan Pesona Indonesia yang ada di sana, nih?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Unik dari Pontianak, Ngabuburit Literasi Menyusuri Sungai Kapuas