GridGames.ID - Beberapa hari belakangan ini, Erick Herlangga mengungkap kekecewaannya terhadap Moonton yang dianggap memonopoli turnamen.
Awalnya ia mengungkap hal ini dalam instagram story-nya pada 30 Juni 2019, di mana tertulis"jikaMoontonmemonopoli dan bersikeras menjual slot 15 milyar dan melarangturnamenlainnya, bagaimana prestasi atletMobile LegendsIndonesia untuk menghadapi Sea Games dan Asian eSports Championship?"
Hingga akhirnya pada 1 Juli 2019, owner dari Louvre eSports itu membuat petisi di Change.org yang berjudul"Batalkan aturan bayar 15 milyar untuk ikut turnament Mobile Legends & Monopoli Moonton."
Baca Juga: Erick Herlangga Buat Petisi Untuk Moonton Perihal Kebijakan Turnamen
Sebelumnya, Erick memang sudah berencana akan membuat petisi tentang kebijakanMoontonyang memonopoliturnamendan jika yang menandatangani mencapai 5000, maka ia bakal lanjut berjuang melalui diplomasi-diplomasi ke pihakMoontondan pemerintah.
Tetapi, jika petisi nggak mencapai target, maka Erick hanya akan fokus untuk mengurus Sea Games.
Hingga artikel ini ditulis, sudah hampir 40 ribu orang yang menandatangani petisi tersebut.
Akhirnya pihak Moonton pun turut bicara dengan memposting foto tulisan panjang yang menjelaskan bahwa tuduhan-tuduhan tersebut nggak benar adanya.
"Kami merasa bahwa kami harus membawa turnamen menuju ke level selanjutnya terutama di pasar terpenting kami, Indonesia. Kami menyadari bahwa kami tidak dapat melakukan semua ini sendirian, dan kami mulai menjangkau seluruh tim peserta MPL kami untuk menanyakan apakah mereka bersedia masuk dan berinvestasi di dalam Liga melalui model distribusi pendapatan bersama yang mirip dengan banyak Liga eSports Profesional lakukan di seluruh dunia," tulis Moonton.
Peraturan tersebut diterapkan untuk meningkatkan profesionalisme manajemen tim dan membuat program-program yang membantu dalam pengembangan karir eSports yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam tulisannya, Moonton mengungkap akan mengambil tindakan hukum untuk orang-orang yang melanjutkan kampanye pencemaran nama baiknya perihal monopoli turnamen. Duh!
Erick akhirnya kembali menulis jawaban di instagram story, "Saya masih nggak ngerti kenapa Moonton mengancam membawa ke jalur hukum untuk 35 ribu orang yang sudah tanda tangan petisi."
Lalu Erick mengungkit soal hukum Indonesia yang melindungi hak-hak berpendapat di mana Indonesia merupakan negara demokrasi dan berharap Moonton nggak menggunakan hukum China, yakni negara asal mereka.
"Ancaman anda membuat kami lebih kuat karena kami hanya meminta bertemu untuk 2 hal yang kami pikir penting bagi prestasi atlet Indonesia," tambah Erick.
Baca Juga: Erick Herlangga Protes Soal Kebijakan Moonton Memonopoli Turnamen
Erick justru nggak mau kalah, ia mengatakan akan menambahkan tuntutan jika Moonton nggak mau bertemu dengan pihaknya.
Bahkan, yang makin panas adalah saat Erick mengungkap Moonton juga harus membayar uang jaminan di satu bank 50% dari 140 milyar agar suatu saat jika game mati dan MPL hanya dilakukan 2 tahun sekali maka owner berhak mengambil uang mereka kembali.
Selain itu,Moonton juga harus mengganti cara pembayaran dari harus lunas sebelum MPL menjadi 5 tahun dan menghapus pasal bunga jika owner terlambat melunasi,
Waduh semakin rumit nampaknya permasalahan dari dua pihak ini, semoga mereka berdua cepat bertemu dan bisa menyelesaikan masalah-masalah ini, yha! (*)