GridGames.id – Industri e-sports saat ini memang nggak bisa dianggap remeh.
Melalui e-sports, kini banyak orang yang telah mendapatkan penghasilan dan meraup untung dengan bekerja di dalamnya.
Menanggapi fakta tersebut, tak disangka, seorang bocah berumur 12 tahun berhenti sekolah demi fokus pada Fortnite.
Baca Juga: Fortnite Bagikan Item Gratis, Cukup Integrasi dengan Kanal Youtube!
Uniknya lagi, keputusannya tersebut didukung penuh oleh sang Ayah.
Jordan “Crimz” Herzog, seorang bocah berumur 12 tahun merupakan pemain profesional Fortnite, memutuskan untuk berhenti sekolah dan fokus pada kompetisi Fortnite.
Ia bahkan telah bermain selama 8 hingga 10 jam setiap harinya.
Tetapi, ia memang tetap belajar, meskipun online dan tdak formal, ia mengikuti kelas online untuk tetap bisa setara dengan teman-temannya.
Uniknya, sang ayah, David Herzog mendukung dan memiliki andil dalam keputusan putranya tersebut.
Ia mendukung keputusan Jordan untuk fokus pada karir di gaming dengan membelikan perlengkapan gaming dengan total $30 ribu (Rp 418 juta).
Bahkan sang ayah membatalkan liburan keluarga agar Jordan tak terganggu dan fokus pada latihannya.
Baca Juga: Keren! Pemain Fortnite Profesional diundang Ke Fortnite World Cup
Pertimbangan tersebut bukan tanpa alasan, Jordan telah mulai bermain game sejak berumur 3 tahun, pada 7 tahun ia berkompetisi Halo, dan pada umur 12 tahun telah berhasil memenangkan kompetisi.
Sang ayah kemudian mendorong agar Jordan berhenti sekolah dan fokus pada industri gaming.
#Lazarus Player: @crimz21 Handle: CRIMZJersey #2Age: 16???? Sudbury, Massachusetts ????????Follow Crimz:- https://t.co/Q8JjSdqjdS- https://t.co/KijnYoqrzh- https://t.co/X3Dm4o0KHQ pic.twitter.com/EC224D7OMADavid mengklaim, dirinya juga sudah lama bekerja di industri gaming, bahkan menjadi 15 pedagang video games dan marchendise terlaris di eBay.— Lazarus (@Lazarus) July 20, 2019
Jordan sendiri kini tengah mempersiapkan diri berlaga di Fortnite World Cup, sebab ia berhasil lolos dengan kategori Duo.
Saat ini, Jordan Crimz berusia 16 tahun dan masuk ke dalam tim e-sports Lazarus.
Bagaimana menurutmu tentang keputusan sang ayah?
(*)