Hubungan Industri Mobile dengan Ledakan Antusiasme Pasar Esports

Jumat, 22 November 2019 | 18:00
Moonton

Antusiasme penggemar eSports di Indonesia saat MPL ID Season 4

GridGames.ID - Bicara soal sejarah perkembangan eSports di Indonesia, besarnya antusiasme para fans eSports selama 3 tahun terakhir ini bisa dibilang sebagai gelombang kedua geliat industri eSports Indonesia.

Gelombang pertamanya muncul pertama di sekitar tahun 2003 saat maraknya gelaran World Cyber Games (WCG).

Gelombang kedua alias saat ini, salah satunya bisa digambarkan saat belasan ribu orang memadati Tennis Indoor Stadium, Gelora Bung Karno, pada Grand Final MPL Indonesia Season 4 (26-27 Oktober 2019).

Meskipun antusiasme kala itu memang masih jauh sekali jika dibandingkan dengan gelombang kedua kali ini.

Ada banyak faktor, salah satu faktor terbesar yang paling berpengaruh adalah perkembangan industri mobile secara umum di Indonesia.

Baca Juga: Jadi Tim Terkuat, EVOS Legends Juarai M1 World Championship 2019

Pasalnya, di gelombang pertama tadi, eSports di Indonesia memang masih seputar game-game PC, sedangkan sekarang, pasarnya bergeser ke mobile gaming.

Menurut data yang diungkap oleh Newzoo, global gaming market akan menghasilkan pendapatan sebesar US$152,1 miliar dengan kenaikan sebesar +9,6% per tahun.

Dari angka tersebut, sebagian besar akan berasal dari segmen mobile gaming yang akan menghasilkan US$68,5 miliar dan mengambil market share sebesar 45%.

Indonesia sendiri dipandang Black Shark sebagai pasar gaming paling menjanjikan di regional Asia Tenggara karena menjadi pasar digital dengan pertumbuhan tercepat dan terbesar.

Hasil riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang digelar dari Maret - April 2019 menunjukkan bahwapengguna internet Indonesia sudah mencapai angka 171,17 juta jiwaalias 64,8 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 262 juta.

Jika kita asumsikan total pengguna internet kabel di Indonesia ada di 7,5 juta, berarti angka tersebut baru 4% dari total pengguna internet keseluruhan.

Artinya, sekitar 96% pengguna internet di Indonesia menggunakan ISP untuk perangkat mobile.

Angka ini sesuai dengan yang diungkap Telkomsel untukjumlah pelanggan layanan data mereka yang mencapai 111 juta pelanggan pada semester pertama 2019.

Baca Juga: Setelah Penantian Panjang, EVOS Esports Raih Juara 1 MPL ID Season 4

Relevansi perbandingan jumlah pengguna internet tadi di Indonesia dengan industri eSports

Pertama, mayoritas dari game-game eSports yang ada sekarang membutuhkan koneksi internet.

Kedua, relevansi ini bergantung pada asumsi pasar gaming PC dan console yang kecil sekali kemungkinannya bermain game dengan menggunakan internet mobile.

MenurutDANA, sistem pembayaran non-tunai baru yang juga menjadi sponsor dari MPL ID S4, jumlah pasar gamer di Indonesia mencapai 42,9 juta orang di 2019.

Jika perbandingan antara jumlah pengguna internet kabel dan internet mobile tadi masih sama dan berlaku untuk pasar gamer, berarti hanya ada 1,6 juta pasar gamer non-mobile (4% dari 40 juta).

Selain dari penetrasi market internet mobile, perkembangan teknologi perangkat mobile sendiri juga begitu pesat.

Saat ponsel Android pertama dirilis di 2008, spesifikasinya masih menggunakan CPU Qualcomm 528MHz dengan memori sebesar 192MB.

Hanya 4 tahun berselang, ponsel pertama dengan CPU Quad Core yang dibekali dengan RAM sebesar 1GB pun dirilis di 2012.

Baca Juga: Sebelum Rilis, Ketahui Dulu Skill dari Wanwan Mobile Legends

2019, smartphone bahkan sudah punya klasifikasi spek gaming seperti Black Shark 2 Pro yang dijejali dengan artileri kelas berat macam Qualcomm Snapdragon 855 Plus (dengan 8 core dan GPU Adreno 640) dan 8/12GB RAM.

Dengan penetrasi pasar internet mobile yang gencar dan perangkat smartphone yang semakin mumpuni dari tahun ke tahun.

Kedua elemen penting dalam ekosistem mobile gaming dan eSports tadi yang menjadi fondasi dasar dari ledakan antusiasme esports di 3 tahun belakangan, dimana sebelumnya absen di awal-awal pergerakan industri eSports belasan tahun silam.(*)

Editor : Amalia Septiyani

Baca Lainnya