GridGames.ID - Pekan lalu, Bigetron Red Aliens yang kerap dikenal dengan BTR RA kembali mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan PUBG Mobile tingkat Asia Tenggara.
Mereka sukses menjadi juara pertama ajang bergengsi PMPL SEA Finals Season 2 yang digelar 23-25 Oktober 2020 kemarin.
Meski sempat terpuruk di hari kedua, Luxxy, Zuxxy, Ryzen dan Microboy berhasil raihkemenangan tipis di beberapa ronde terakhirdengan total 197 poin di urutan pertama.
Baca Juga: BTR RA Tunjukin Taring Kembali, Resmi Jadi Juara PMPL SEA 2020!
Steven “S1nyo” Valerian yang menjabat sebagai pelatih baru juga memiliki strategi khusus guna menjaga asa juara timnya di gelaran PMPL SEA Finals.
S1nyo sendiri merasa bangga bisa memenuhi target dan senang bisa berkontribusi dengan Bigetron RA yang berhasil meraih juara 1 PMPL SEA Finals Season 2.
Mantan pelatih ION Esports ini juga mengungkap kegagalan Bigetron RA di hari kedua, "Dari segi mood dan mental bakal sedikit nge-drop karena too soon, tapi tim harus support satu sama lain dan evaluasi agar tetap fokus dengan tujuan kita."
Baca Juga: Jelang PMPL SEA Finals 2020, Bigetron RA Datangkan Pelatih Baru Hingga Perubahan Roster
BTR Zuxxy juga mengatakanbahwa komunikasi bisa menjadi salah satu alasan Bigetron Red Aliens bisa menjuarai PMPL SEA Finals Season 2 ini.
"Bigetron RA bisa jadi juara karena komunikasi kita karena sebelumnya hancur. Beruntung ada coach dan manajer, jadi bisa lancar berkomunikasi," ujarnya pada GridGames saat melakukan press conference (26/10).
Cowok yang punya nama asli Made Bagas ini bahkan turut mengungkap bahwa hari kedua PMPL SEA Finals terjadi kecekcokan antar pemain.
Namun, ia dan kawan-kawan bisa kembali "reset" secara cepat dan membuka lembaran baru di hari ketiga di mana hari tersebut diselenggarakan babak penentuan.
"Hari pertama kebanyakan ragu, hari kedua kebanyakan ego, hari ketiga ego dan ragu dikurangin, mentalnya dikuatin," kata Zuxxy.
Baca Juga: Sambut PMPL SEA Finals, Bigetron Rilis Jersey Khusus BTR Red Aliens
Ia juga memberikan tips bahwa tim-tim lain harus bisa melakukan reset secara cepat setelah mengalami cekcok antar pemain.
"Misal habis ribut dengan roster lain, tapi di match lain bisa baikan. Nah, itu tim yang sehat banget karena nggak bawa masalah di game sebelumnya ke game selanjutnya."
Zuxxy menyebutkan terdapat 2 faktor utama kesalahan yang sering dilakukan tim-tim kuat yang tiba-tiba jadi drop.
"Pertama, komunikasi, ketika mereka main dan ada pemain yang nggak ngasih info, miss communication itu yang jadi masalah. Kedua, ego yang tinggi dan merasa paling jago di tim, itu penyakit banget. Beruntungnya, di BTR nggak ada ego yang tinggi, jadi masih menganggap diri masing-masing sama seperti yang lain," katanya.
Baca Juga: Bigetron RA Kembali Ke Puncak Regular Season PMPL ID Season 2
Setelah menjuarai PMPL SEA Finals Season 2, Bigetron RA bakal melanjutkan perjalanannya ke turnamen internasional, PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2020.
Kejuaraan tersebut akan mempertemukan tim-tim terbaik dari berbagai belahan dunia seperti Amerika, Eropa, Asia, termasuk Timur Tengah dan Tiongkok (China).
Belum diketahui apakah PMGC 2020 akan digelar secara offline atau online, namun dikabarkan Tencent akan mencoba menggelar turnamen tersebut secara offline di Shanghai, Tiongkok pada 20 November mendatang.
Baca Juga: Sering Digunakan Bigetron RA, Ternyata Begini Sejarah Senjata M416
Mengenai kesiapan, Bigetron menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman, pihak tim cukup percaya diri menghadapi kejuaraan PMGC.
Karena justru tantangan yang paling berat (PMPL SEA Finals) telah sukses dilewati.
"Target Bigetron RA sendiri pastinya bisa jadi juara bertahan di PMGC 2020 denganberusaha maksimal. Meskipun lebih kerasPMPL SEA Finals karena lawannya sulit dibanding PMGC 2020," tutup Zuxxy.
Diakhir perbincangannya, Zuxxy menyebut nama tim seperti XQF, Natus Vincere dan Nova Esports yang menurutnya patut diwaspadai di PMGC 2020. (*)