GridGames.ID - Kegiatan bermain game online saat ini nggak hanya dilakukan oleh remaja dan orang dewasa.
Bagi anak-anak, game online menjadi salah satu hiburan dikala penatnya tugas sekolah.
Apalagi di masa pandemi yang mengharuskan mereka belajar online dengan gawai masing-masing.
Tetapi, nggak semua game online bisa dimainkan anak-anak dengan alasan keterbatasan umur dan kurang mengedukasi.
Baca Juga: Simak! Ini Manfaat Game Online yang Nggak Sengaja Kita Rasakan
Nah, tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) multidisiplin ilmu Universitas Indonesia (UI) berinovasi mengembangkan Game Punakawan Z.
Game tersebut merupakan sebuah game edukatif dan kreatif yang diperuntukkan bagi anak-anak generasi Z.
Dalam game ini, kamu bisa menemukan cerita Gareng Petruk, sebagai upaya mendukung pembentukan karakter anak sesuai nilai Pancasila dan budaya Indonesia.
Uniknya, game ini nggak bakal ngebosenin karena menyesuaikan selera dan minat anak generasi Z (yang lahir pada usia 1995-2010).
Baca Juga: Game Online Bisa Jadi Terobosan Baru Tingkatkan Ekspor, Ini Buktinya!
Tim pengembang ini terdiri atas dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI) beserta enam orang mahasiswa.
Nggak cuma game, tim pengmas yang diketuai oleh Ike Iswary Lawanda ini, juga membuat sebuah komik anak berjudul Punakawan Z: Gareng & Petruk Berlaga.
Pembuatan game dan komik ini juga turut melibatkan 50 anak Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 1 Depok, empat anak murid sekolah dasar swasta internasional, beserta 11 guru kelas masing-masing.
Ike mengatakan, para siswa tersebut diminta untuk memberi masukan agar permainan dan komik yang dipersiapkan tim pengmas dapat menarik di mata anak-anak selaku user-nya.
Baca Juga: Mengalami Lag Saat Main Game Online? Ternyata Ini Salah Satu Sebabnya
“Pengembangan game melibatkan anak-anak untuk memberikan masukan sejak perencanaan cerita sampai kegiatan memainkan game selama tiga kali,” ujar Ike yang GridGames lansir dari laman Kompas.com.
“Game Punakawan Z merupakan jalan pembentukan karakter yang sarat dengan pembelajaran dan penanaman karakter menggunakan sarana yang kreatif dan inovatif, tanpa instruksi yang otoritatif. Anak memilih peran dan mengetahui risiko atas pilihannya sendiri," imbuhnya.
Baca Juga: Apakah Gamers Indonesia Anti Sama Produksi Game Lokal? Ini Analisanya
Ike menerangkan, anak-anak generasi Z adalah anak yang dekat dengan penggunaan gawai.
Gawai sangat bersinggungan erat pada setiap aspek kehidupan sang anak.
Di sisi lain, kata dia, gawai juga turut menghambat anak-anak untuk belajar berinteraksi sosial dengan keluarga maupun lingkungan sosial, yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak.
“Pada pengembangan game dan komik, anak-anak turut ambil bagian dan tampak kritis mengomentari tentang tampilan, cerita yang sesuai dengan pikiran, selera, gaya hidupnya. Saking antusiasnya, mereka bertanya kembali kapan ada lagi kegiatan serupa.”
Baca Juga: Gandeng Telkom, Agate Buat Game Puzzle Adventure Berjudul Tirta
Ia melanjutkan, game Punakawan Z mengakomodasi tujuan kegiatan pengmas, sekaligus memenuhi tuntutan manusia dalam mencari kesenangan, dan jika nggak berhasil mencapainya manusia akan mencari sesuatu yang lain lagi.
"Tindakan manusia mencari kesenangan adalah kodrat alamiah. Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif," pungkasnya.
Baca Juga: Beberapa Gamers yang Masuk Daftar Orang Berpengaruh Versi Forbes Asia
Saat ini, kamu bisa menemukan game Punakawan Z di platform Android melalui Google Play Store.
Game ini memiliki ukuran yang nggak besar, yakni hanya 20mb aja. (*)