GridGames.ID - Siapa di sini yang suka koleksi barang-barang jadul seperti PS1 atau kenang-kenangan main game masa lalu dulu seperti gameboy atau NES?
Mungkin dari luar, konsol-konsol game itu terlihat seperti sampah, tapi kalau dilihat dari sejarahnya, bisa jadi sarang uang. Sayangnya nggak banyak yang menyadari hal ini.
Contoh nyatanya menimpa seorang pria asal New York, AS nih guys.
Baca Juga: Kuota Terbatas, Pre-Order PS5 Indonesia Diundi Di Beberapa Toko
Pria yang saat ini bekerja di toko game memang disebut suka mengoleksi pernak-pernik game, dari konsol sampai merch.
Ia mengoleksi berbagai jenis konsol lawas seperti Famicom, Super Famicom, Atari, NeoGeo AES dan banyak lagi di rumah keluarganya.
Namun nahas banget nasib pria ini guys, semua koleksi game yang GridGames sebutin di atas itu dibuang oleh ibunya. Wadidaaaaw.
Baca Juga: Cek Nih! 7 Game Seru yang Bakal Dirilis Pada Bulan Desember 2020
Terakhir kali dicek sekitar dua tahun lalu, ia menaksir kalau semua koleksi gamenya itu bernilai USD 500 ribu atau sekitar Rp 7 miliar. Nyeseknya tujuh turunan sih ini, fix.
Mau denger yang lebih nyesek lagi? Sang ibu nggak hanya ngebuang koleksi itu gamenya aja, tapi juga komik, permainan kartu, sampai satu set drum dan amplifier Marshall. Astaga emaaak!
Seperti dugaan kita semua yang membaca berita ini, sang ibu nggak sadar betapa berharga dan mahalnya barang-barang koleksi anaknya itu.
Baca Juga:Nio, Ksatriya Baru Lokapala yang Terinspirasi Dari Pejuang Indonesia
Sekarang, si pria yang identitasnya enggan diumbar itupun harus menanggung semuanya dengan berat hati dan cuma bisa sambat di twitter @jnlgame.
Namun curhatan beserta sambatan yang ia curahkan di twitter itu nggak lama dihapus dan ia minta maaf karena terlalu emosional, sebagaimana GridGames lansir dari GameRant.
Baca Juga: Nexon Gandeng Ubisoft Hadirkan Crossover Darkness Rises X For Honor
Jadi kawan-kawan, apa hal yang bisa kita petik dari kisah nahas ini?
Kalau kamu mengoleksi sesuatu terutama barang lawas yang dari luar keliatannya kayak rongsokan, sering-seringlah ditengok atau dicek.
Jangan lupa juga untuk berkomunikasi dengan pemilik tempat, seperti ibu atau ayah kamu, bilang kalau itu barang koleksi dan jangan dibuang. (*)