Teknologi Video Game Jadi Solusi Untuk Produksi Film di Masa Pandemi

Kamis, 17 Desember 2020 | 16:45

Proses pembuatan film virtual

GridGames.ID - Terhitung sejak virus Corona masuk ke Indonesia sekitar pertengahan Maret 2020, kegiatan produksi film dan bioskop pun ikut ditutup.

Hal tersebut mengakibatkan para produsen film Indonesia mengalami kehilangan pendapatan bahkan hingga ratusan juta rupiah.

Namun menariknya, pandemi dan praktik pembatasan sosial, telah mendorong para produser dan pembuat film untuk semakin kreatif dalam storytelling mereka.

Baca Juga: Ini Dia 4 Pilihan Jurusan Kuliah yang Cocok Untuk Para Gamers

Terlepas dari pembatasan sosial, sudah banyak contoh bagaimana produksi film dilakukan secara remote.

Nah, ini menunjukkan bahwa industri perfilman sungguh-sungguh menunjukkan tekad mereka untuk terus berkarya.

Proses shooting film

Hal ini membuka jalan bagi masa depan industri ini dan produksi film yang dilakukan secara virtual dan remote telah menjadi bagian dari proses pembuatan film.

Baca Juga: Jejak Diego Maradona di Video Game, Pernah Hampir Menuntut Konami

Pada saat ini, produser film dengan budget terbatas nggak mungkin membiarkan inefisiensi terus terjadi.

Produksi secara virtual dan (yang mengejutkan) pemanfaatan teknologi video game real time barangkali menjadi solusinya.

Berikut ulasan mengenai bagaimana video game bisa terkait dengan layar lebar yang diutarakanQuentin Staes-Polet, GM SEA/India Epic Games.

Menata Ulang Pembuatan Film

Produksi film secara virtual, yang ditenagai oleh teknologi video game, akan menjadi pendobrak cara kita membuat konten di masa depan, mulai dari produksi DIY digital hingga blockbuster di masa depan.

Dengan kemampuannya menghemat waktu dan ongkos produksi, produksi film secara virtual dapat menjadi penyelamat banyak perusahaan pembuat film.

Baca Juga:Unik! Guru SD Gunakan Konsep Among Us Untuk Mengajar Matematika

Contohnya, dengan menggunakan teknologi game seperti Unreal Engine, pembuat film bisa membangun environment digital yang dapat meniru frame render final.

Teknologi ini membuat seluruh tim produksi memiliki visi produk final yang sama.

Proses editing film

Perubahan apapun bisa digabungkan kembali secara berulang-ulang dan kolaboratif, yang pada dasarnya telah mengubah pipeline pembuatan film tradisional yang kaku menjadi proses pararel yang mempersingkat waktu produksi secara keseluruhan.

Keputusan kreatif tentang pengambilan gambar dan sequence bisa diambil lebih awal dan nggak perlu menunggu sampai fase pascaproduksi.

Baca Juga: Bermain Game di Dalam Mobil Bakal Menjadi Trend Gamer, Ini Ulasannya!

Manfaat penting lainnya dalam menggunakan game engine adalah teknologinya real-time, sehingga akan memberikan keuntungan luar biasa dalam produksi virtual.

Ketika diterapkan pada pembuatan film, rendering langsung akan mengurangi unsur ketidakpastian dalam proses pra-produksi tradisional dan produksi efek visual yang terkotak-kotak, karena digantikan dengan pengerjaan imagery yang semakin mendekati hasil editing terakhir (final cut).

Mendorong Batas dengan Photorealism

Dengan mengganti green screen dengan scene projection, para aktor akan mendapatkan sense yang lebih baik mengenai environment tempat mereka berakting dan visi dari kru produksi.

Faktanya, dengan rendering secara real-time, background dapat diadaptasi menurut perspektif kamera, sehingga seluruh adegan jadi lebih interaktif.

Film virtual memanfaatkan greenscreen

Sifat real time dari LED akan memungkinkan pergerakan objek dalam sebuah adegan, seperti posisi matahari atau sumber pencahayaan lain, atau pepohonan yang bergerak tertiup angin.

Baca Juga: Duh! Nominasi Game Mobile Terbaik The Game Awards 2020 Ada yang Aneh. Kenapa?

Potongan-potongan fisik di latar depan (foreground) dapat digabungkan secara mulus dengan environment dan objek digital, sehingga meningkatkan kesan realisme.

Secara keseluruhan, kemampuan untuk melihat hasil pengambilan gambar yang sudah mendekati final akan membantu memastikan kontinuitas, fluiditas, dan pasif atau aktifnya para aktor dari setiap adegan.

Hal ini berpotensi mengurangi pengambilan gambar yang nggak perlu selama berhari-hari dan pascaproduksi yang menghabiskan waktu berbulan-bulan.

Baca Juga: Ternyata Ini Dia Perbandingan PlayStation 5 vs Xbox Series X

Evolusi Alami dalam Industri Hiburan

Produksi virtual bukanlah hal baru. Serial Game of Thrones yang memenangkan sejumlah penghargaan memanfaatkan berbagai teknik produksi virtual untuk melampaui ekspektasi penonton.

Pada awalnya, produksi virtual digunakan dalam pra-visualisasi (previsualisation) untuk memastikan keselarasan antara visi kreatif dan teknis di seluruh departemen.

Saat storyline (jalan cerita) semakin kompleks, sebuah scouting toolset virtual, yang ditenagai oleh Unreal Engine, juga dipakai untuk membangun setting yang elaborative dan berimajinasi tinggi.

Baca Juga: Nggak Cuma di Indonesia, Negara Ini Juga Pernah Melarang Video Games

Di The Mandalorian Season 1, Unreal Engine dari Epic Games juga digunakan untuk memproyeksikan virtual environment yang kelihatan sangat nyata ke layar LED yang besar, sehingga para aktor dan kru seperti tenggelam dalam semesta Star Wars.

Ilustrasi hasil pembuatan film virtual

Hal ini memberi sutradara visibilitas penuh dan kontrol kreatif atas sequence yang ditingkatkan secara digital saat pengambilan gambar di lokasi syuting.

Baca Juga: PlayStation 5 Sudah di Depan Mata, Apakah Bisa Saingi Penjualan PS4?

Produksi virtual memungkinkan berbagai departemen film bekerja secara lebih erat dan real-time, untuk mewujudkan produk final yang hemat waktu dan biaya.

Pada saat industri bergulat dengan dampak pandemi global, produksi virtual mungkin merupakan evolusi yang alami bagi industri hiburan. (*)

Tag

Editor : Amalia Septiyani