GridGames.ID -Niantic, selaku perusahaan pengembang game Pokemon Go telah melakukan tindakan banned kepada lebih dari jutaan pemain game ini.
Banned Pokemon Go secara masal terhadap para pemainnya itu terjadi sepanjang tahun 2020.
Selain Pokemon Go, Niantic juga telah melakukan banned kepada pemain dari game lain sepertiIngress dan Harry Potter: Wizards Unite.
Baca Juga: Pokemon Go Rayakan Event Tahun Baru Dengan Kostum dan Avatar Spesial
Dikutip dari Wikipedia, Pokemon Go sendiri adalahsebuah game berburu Pokemon dengan konsep Augmented Reality (AR).
Game ini merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan Niantic dan Nintendo yang dirilis pada 6 Juli 2016.
Sesuai dengan data di akhir tahun 2020, game yang dapat dimainkan oleh perangkat Android dan iOS inimemiliki lebih dari 45 juta akun pemain yang aktif secara harian.
Baca Juga: Siap-Siap, AMD Luncurkan GPU Baru di Seri Radeon RX 6000 Awal Maret
Namun tidak sedikit dari mereka yang juga terkena sanksi banned dari Niantic karena melakukan hal-hal yang melanggar aturan game ini.
Hal-hal apa saja yang sering dilanggar oleh pemain Pokemon Go?
Hal utama yang dilarang oleh game ini namun sering dan banyak dilakukan oleh pemain adalah tindakan curang (cheating) menggunakan aplikasi eksternal.
Biasanya, aplikasi tersebut akan mempermudah pemain dalam mengumpulkan Pokemon.
Pemain tidak perlu bersusah payah mencari karena nantinya karakter Pokemon, terutama yang langka akan mereka dapatkan di depan mata mereka.
Baca Juga:Pokemon Go Kenalkan Fitur Canggih AR Mapping, Begini Fungsinya!
Selain itu, pemain-pemain yang bertindak curang ini biasanya memiliki komunitas tertentu untuk saling berbagi koordinat letak dari Pokemon langka yang mereka cari.
Hal inilah yang membuat Niantic geram dan memutuskan untuk melakukan banned kepada pemain yang bertindak curang.
Baca Juga: Saham GameStop Meroket Lagi, Dampak Pengunduran Diri Eksekutif?
Sampai saat ini, sudah ada total 5 juta pemain dari Pokemon Go,Ingress dan Harry Potter: Wizards Unite yang di banned oleh Niantic.
Jumlah tersebut diprediksi semakin bertambah seiring dengan komitmen besar Niantic untuk membasmi segala macam tindak kecurangan yang terjadi di game mereka. (*)