GridGames.ID -Belum lama ini,Indosat Ooredoo resmi mengumumkan kesepakatan merger dengan salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia.
Jelasnya, Indosat Ooredoo resmi melakukan merger dengan perusahaan Tri Indonesia dan berubah nama menjadiPT IndosatOoredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).
Karena sudah melebur menjadi satu, tentunyaIndosat Ooredoo Hutchisonmemerlukan sosok CEO baru, yang mana namaVikram Sinha masuk sebagai kandidat kuat.
Baca Juga: Yuk, Ikutan! Kompetisi PUBG Mobile dan Creator Reborn dari Tri
Munculnya nama Vikram Sinha sebagai calon CEOIndosat Ooredoo Hutchison sendiri lantaran dirinya memang sengaja dinominasikan.
Tentunya, alasan memasukkan namaVikram Sinha sebagai nominasi calon CEOIndosat Ooredoo Hutchison bukan tanpa sebab.
Salah satunya adalah karena rekam jejak karir dari Vikram Sinha yang dianggap sesuai dengan jabatan CEO tersebut.
Baca Juga: Tri Perkenalkan Platform Digital Khusus Gamer Mobile Bernama 'H3RO'
Lalu, seperti apa rekam jejak karir dari Virkam Sinha?
Vikram Sinha merupakanlulusandari salah satu universitas di India, yaituBangalore University India.
Sebelum bergabung dengan grup Ooredoo, Vikram sempat menghabiskan waktunya bersama perusahaan telekomunikasi Bharti Airtel di India dan Afrika.
Selama 10 tahun berada di perusahaan itu, Vikram akhirnya memutuskan untuk pindah ke grup Ooredoo.
Di grup Ooredoo, Vikram Sinha menduduki jabatan Chief Executive Officer Ooredoo Maladewa tahun 2017 danpindah ke Myanmar setahun berselang dengan posisi yang sama.
Baca Juga: Cara Mudah Cek Ping dan Koneksi saat Main Game Online, Pasti Aman!
Pada tahun 2019, Vikramdipindahkan ke Indonesia dandi Tanah Air, Vikram menjabat sebagaiDirektur & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo.
Setelah mulai menjabat di Indonesia, Vikram menilai brand Indosat Ooredoo di Indonesia cukup kuat.
Walaupunpada tahun 2018,Vikram menilai ada kesalahan strategi yang membuat Indosar Ooredoo kehilangan nilainya sebanyak 25% di tahun tersebut.
Tetapi, semua itu dijawab dengan rasa optimis oleh Vikram sehingga mulai tahun 2019 hingga saat iniIndosat Ooredoo bisa dibilang semakin terdepan.
Lalu, apa yang dilakukan oleh Vikram sehingga membuatIndosat Ooredoo menjadi tumbuh makin cepat?
Pertama-tama, Vikram Sinha membuat stategi investasihampir USD 2 miliar (lebih dari 20 triliun Rupiah) ke dalam jangkauan jaringan, terutama pada jaringan 4G.
Kedua yang tidak kalah pentinganya, Vikram mendorong Indosat Ooredoo menjadi merek paling tepercaya di pasar.
Selain itu, rasa percayanya terhadapIndosat Ooredoo juga menjadi faktor pendukung lainnya.
Baca Juga: Among Us Sering Ngelag dan Diskonek? Simak Tips dan Trik Mengatasinya!
Dari periode tahun 2019-2020,Indosat Ooredoo mencatatkan pertumbuhan lebih cepat dari sisipenghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA.
Bahkan selama Pandemi Covid-19, Indosat Ooredoo suksesmembukukan pendapatan senilai Rp14,98 triliun pada kuartal II tahun 2021.
Nilai pendapatan itu lebih besar 11,4% dibanding periode yang sama di tahun 2020.
Berdasarkan laporan, jumlah pelanggan Indosat Ooredoo sampai sekarang adalah sekitar 60 juta.
Dengan catatan dan rekam jejak karir yang terbilang cukup mentereng, diharapkan jika nantinya Vikram terpilih sebagai CEO, dirinya dapat mengatasi segala tantangan yang akan dihadapi olehIndosat Ooredoo Hutchison.
Tantangan paling berat yang mungkin akan dihadapi Vikram Sinha seandainya terpilih sebagai CEOIndosat Ooredoo Hutchison adalah internet 5G.
Sebagaimana diketahui, di jaman sekarang konektivitas internet telah berkembang kearah 5G.
Indosat Ooredoo Hutchison sebagai salah satu brand besar di Indonesia dan bahkan di dunia tentunya tidak ingin ketinggalan dalam hal pengembangan internet 5G.
Baca Juga: Jaringan 5G Ancam Eksistensi Konsol di Industri Game, Ini Alasannya
Dengan sumberdaya yang kuat,Indosat Ooredoo Hutchison sangat bisa bersaing dalam hal internet 5G.
Apalagi setelah merger ini,Indosat Ooredoo Hutchison akan memilikipenguasaan frekuensi yang besar.
Sebagai informasi, Indosat Ooredoo menggunakan frekuensi sebesar 47,5 MHz yang tersebar di 850 (2,5 MHz), 900 (10 MHz), 1800 (20 MHz) dan 2100 MHz (15 MHz).
SedangkanTri Indonesia memiliki frekuensi sebesar 25 MHz yang tersebar di 1800 (10 MHz) dan 2100 MHz (15MHz).
Jika dikelola dengan benar, makaIndosat Ooredoo Hutchison akan memilikifrekuensi gabungan menjadi 72,5 MHz. (*)