Kenapa Banyak Cheater di Game PUBG dan CS: GO? Ini Jawaban Psikolog

Selasa, 09 November 2021 | 09:30
EposVox

Ilustrasi bermain PUBG PC

GridGames.ID -Cheater saat ini telah menjadi musuh besar bagi game-game shooter multiplayer kompetitif seperti CS: GO, PUBG, Call of Duty: Warzone, CODM, dll.

Pada tahun 2021 ini saja, pengembang game seperti Tencent, Valve, dan Activision telah membanned ratusan ribu hingga jutaancheater yang beroperasi di game besutan mereka.

Kendati demikian, cheater masih terus saja muncul dan seolah beradaptasi dan mampu mengelabuhisistem anti-cheater yang dikembangkan oleh studio game.

Baca Juga: Tencent Basmi 3,8 Juta Akun Cheater PUBG Mobile Pekan Lalu, Makin Aman

Cheater di game shooter online tak hanya ditemukan di mode ranked dan casual, namun juga di turnamen.

GridGames mencatat kasus cheater terjadi di turnamen kelas lokal hingga internasional.

Hal ini menunjukan bahwa pro player sekalipun tertarik dengan perilaku curang untuk memenangkan sebuah kompetisi.

Baca Juga: PUBG Mobile Kasih Hadiah Buat Player yang Laporin Cheater di Ban Pan 2

Satu hal yang menjadi pertanyaan besar, mengapa banyak cheater di game shooter online?

Pertanyaan tersebut ternyata telah dijawab oleh beberapa psikolog melalui analisis dan kajian mendalam.

Simak penjelasan psikolog tentang perilaku curang di game online pada halaman selanjutnya.

Cheater terbagi menjadi beberapa jenis seperti gameplay cheater, skin and cosmetic cheater, dll.

Skin, item, dan kosmetik telah menjadi sebuah penanda status di game seperti Apex Legends, Fortnite, dan Call of Duty.

Akun-akun yang memiliki skin, kosmetik, dan item eksklusif dianggap sebagai akun 'Sultan' dan mempunyai status kasta atas di dunia virtual.

Status kasta atas inilah yang menjadi salah satu motivasi pengguna untuk mencuri item, skin, dan kosmetik eksklusif dengan cara menjadi seorang game cheater .

Hal tersebut secara sadar maupun tidak sadar dilakukan untuk mendapatkan rasa hormat dari teman sepermainan.

Proses untuk mendapatkan rasa hormat dari orang lain dikenal dengan istilah 'impression management'.

Baca Juga: Tencent Ringkus Pembuat Cheat PUBG Mobile yang Untung Ratusan Miliar

Hal yang sama berlaku untukgameplay cheater.

Seseorang yang memiliki rank yang tinggi dianggap sebagai pemain pro yang harus dihormati dalam permainan.

Hal ini turut mendorong pengguna untuk menghalalkan segala cara demi mendapatkan rasa hormat dari sesama pemain.

Urbandigital

Tampilan pengguna yang menggunakan aplikasi Cheat di PUBG Mobile

Pendapat Psikolog tentang Cheater

Melansir dari The Guardian, Psikolog Corey Butler telah menulis artikel seputar analisa kecurangan dalam sebuah permainan.

Corey mengungkapkan bahwa motivasi untuk berbuat curang dalam game terkait dengan peningkatan eksistensi dan impression management.

"Hampir semua orang ingin terlihat baik di mata diri sendiri maupun di mata orang lain," ujar Corey Butlar seperti dilansir dari The Guardian.

Corey Butler menyebutkan harga diri memanglah sebuah motivasi yang kuat dalam psikologi sosial, bahkan tingkatannya hampir sama dengan motivasi untuk mendapat makanan ataupun keamanan.

Baca Juga: Makin Banyak Cheater, PUBG Mobile Kembali Banned 1,6 Juta Player

Kendati demikian, tindakan kecurangan di game multiplayer tak bisa dibenarkan ataupun dimaklumi.

Setiap orang memiliki cara untuk menunjukan eksistensi dirinya dalam sebuah game, tapi cara curang bukanlah sebuah hal yang dapat ditolerir.

Bagaimana pendapat kalian tentang cheater di game shooter multiplayer? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya!

(*)

Tag

Editor : Amalia Septiyani