Bermain Video Game Ternyata Punya Banyak Manfaat, Ini Buktinya!

Sabtu, 18 Desember 2021 | 19:30
Dok. Shutterstock

Ilustrasi bermain game PC

GridGames.ID -Bermain video game merupakan aktivitas untuk mengisi waktu luang yang menyenangkan dan dapat menghibur di kala sibuk dengan rutinitas sehari-hari.

Tapi, bermain video game kerap kali dianggap sebagai suatu hal yang nggak ada gunanya alias nggak bermanfaat, guys.

Eits, jangan salah. Ternyata, bermain video game punya banyak manfaat bagi kesehatan, lho.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Bertema Survival Game yang Wajib Kamu Tonton!

Kali ini GridGames bakal ngasih tau kamu 5 manfaat bermain video game yang sudah terbukti secara ilmiah.

Berikut 5manfaat bermain video game dari Science Alertyang GridGames lansir dari laman Kompas.com.

1.Video game3D dapat meningkatkan kapasitas memori

Ilustrasi bermain game Mobile Legends

Dalam sebuah studi tahun 2015 yang dimuat di Journal of Neuroscience, peneliti dari University of California, Irvine, merekreut 69 peserta.

Ia meminta sepertiga dari mereka untuk bermain Super Mario 3D World selama dua minggu, sepertiga lagi bermain Angry Birds, dan sisanya nggak bermain apa-apa.

Peserta penelitian yang memainkan Mario ternyata bisa melakukan tugas memori tindak lanjut dengan lebih baik, sedangkan yang lain nggak menunjukkan peningkatan sebelum dan sesudah permainan.

Para peneliti pun menyimpulkan, gamer video yang secara khusus memainkan video game 3D kompleks memiliki kinerja yang lebih baik.

Baca Juga: Beginilah Cara Mengakses Squid Game Versi Video Game Roblox!

2. Bermain game baik untuk menghilangkan rasa sakit

pxhere.com
pxhere.com

Ilustrasi bermain game online

Sebuah tinjauan literatur tahun 2012 yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine menemukan hal unik dalam 38 penelitian yang dianalisis.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa video game dapat meningkatkan hasil kesehatan dari 195 pasien, termasuk terapi psikologis dan fisik.

Pada tahun 2010, para ilmuwan mempresentasikan penelitian di konferensi American Pain Society.

Di sana ditemukan bukti bahwa bermain game, terutama game realitas virtual, efektif untuk mengurangi kecemasan atau rasa sakit akibat penyakit kronis atau prosedur medis.

Baca Juga: Buat Konsol Switch Jadi Berbeda, Ini 5 Joy Con Dengan Desain Keren!

3. Bermain game membantu meningkatkan kemampuan membaca pada anak disleksia

Instagram/eposaudiogaming
Instagram/eposaudiogaming

Ilustrasi bermain game dengan headset gaming EPOS H3

Studi pada tahun 2013 yang diterbitkan di Cell menganalisis, efek bermain game aksi dapat membantu anak-anak disleksia berusia 7 - 13 tahun untuk membaca lebih cepat tanpa kehilangan akurasi.

Hasilnya sama atau lebih baik dengan perawatan membaca tradisional yang bisa lebih memakan waktu dan nggak menyenangkan.

Para peneliti berpikir bahwa langkah cepat dalam permainan membantu anak-anak untuk meningkatkan rentang perhatian mereka.

Baca Juga: Netflix Games Resmi Diluncurkan di Indonesia. Begini Cara Aksesnya!

4. Game tetris bisa membantu membatasi trauma

Redmi
Redmi

Ilustrasi bermain game di Redmi K40 gaming

Dalam sebuah penelitian, 37 pasien kecelakaan lalu lintas di bagian gawat darurat di rumah sakit di Oxford, Inggris, dipilih secara acak untuk bermain Tetris selama 20 menit.

34 pasien lainnya nggak diberi permainan, namun diminta untuk mencatat aktivitas rutin yang mereka lakukan.

Hasilnya, pasien yang bermain Tetris memiliki kilas balik yang jauh lebih sedikit pada peristiwa kecelakaan yang traumatis.

Baca Juga: Main Game di Windows 11 Terasa Lebih Berat, Inilah Penyebabnya!

5. Video game sebenarnya bisa membuat lebih pintar

Dok. Shutterstock
Dok. Shutterstock

Ilustrasi bermain game

Penelitian yang diterbitkan di PLoS ONE pada tahun 2013 mengatakan, kognisi seseorang mungkin ditingkatkan ketika ia mulai bermain Xbox atau PlayStation.

Para peneliti lima kelompok non-gamer dan meminta mereka untuk bermain game selama satu jam sehari selama empat minggu.

Peneliti menemukan, semua video game, baik game aksi maupun non-aksi, dapat meningkatkan fungsi kognitif para peserta. (*)

Editor : Amalia Septiyani

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya