GridGames.ID -Tim Esports BIG Gaming ID resmi mengeluarkan M1ke dari timnya.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh pihak BIG Gaming ID melalui akun Twitter resminya pada Senin (14/2/2022).
"Kami dengan ini menyatakan bahwa BIGG M1ke sudah bukan lagi bagian dari BIG Gaming ID," tulis BIG Gaming ID dalam pengumumannya.
Baca Juga: Riot Games Siapkan Skin Undercity di VALORANT, Intip Tampilannya
"Mulai sekarang, segala tindakan yang dilakukan BIGG M1ke sudah bukan tidak lagi menjadi tanggung jawab kami," lanjutnya.
Dalam pengumumannya, BIG Gaming ID juga membeberkan alasan dikeluarkannya M1ke dari tim.
Ia diketahui telah melakukan stream sniping kepada pelatih tim VALORANT TSM X, RedKoh.
"Kami tidak menoleransi tindakan stream sniping karena dianggap sama dengan bermain curang dan sangat dilarang di manajemen kami," terang BIG Gaming ID.
Baca Juga: Riot Games Dikabarkan akan Hadirkan VALORANT di Platform Konsol
RedKoh selaku pihak yang menjadi korban dari stream sniping pun menyayangkan hal itu terjadi.
Lewat akun Twitter pribadinya @RedKohVAL, dia menumpahkan keluh kesahnya soal stream sniping.
Menurutnya, bermain sambil streaming harusnya bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Baca Juga: BIGG Team Berhasil Juara Rauf Gimank VALORANT Championship 2022
Is this supposed to be funny or okay in our community? People stream to interact with others and have fun with their friends while playing and you're there cheating your way to a win? You apologised and I said it was fine but behind the scenes? bruh.RedKoh beranggapan jika orang-orang melakukan streaming untuk saling berinteraksi dengan teman dan penonton.— TSM FTX RedKoh (@RedKohVAL) February 13, 2022
Namun sayangnya hal tersebut malah dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan curang.
Dalam kolom komentarnya, terdapat salah satu akun yang mengaku sebagai teman M1ke dan membagikan tangkapan layar berisi permintaan maaf dari yang bersangkutan.
Baca Juga: Hasil VCT 2022 Indonesia Challengers Week 1: BIGG Team Berpeluang Lolos
Kasus ini setidaknya dapat menjadi pelajaran bagi para pelaku esports di mana pun berada.
Sehingga ke depannya diharapkan tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi. (*)