*Menambahkan tanggapan dari Toge Production terkait artikel ini setelah tayang. Judul juga diganti sesuai konteks hak jawab dari Toge Production*
GridGames.ID - Toge Productions bersama Mojiken Studio, awalnya berencana untuk merilis sebuah game berjudul "A Space for the Unbound".
Namun, peluncuran game tersebut harus ditunda karena adanya masalah dengan PQube yang diumumkan langsung di Twitter @ASFTUgame pada Agustus 2022 lalu.
Kini permasalahan antara Toge Productions, Mojiken Studio dan publisher asing tersebut telah selesai, di mana kabar ini diumumkan di Twitter pada 14 Oktober lalu.
Semua hak yang seharusnya didapatkan kedua pengembang game asal Indonesia itu, sudah bisa mereka ambil, termasuk hak perilisan secara global.
PQube akan tetap menjadi publisher langsung untuk perilisan game A Space for the Unbound versi PC, sedangkanuntuk perilisan versi konsolnya, dibesut langsung oleh Chorus Worldwide.
Baca Juga: Toge Productions Resmi Akuisisi Developer Game Lokal Asal Kediri
Menurut Kris Antoni, CEO dari Toge Productions, kasus ini sudah biasa terjadi dalam perjanjian bisnis yang bukan hanya dalam industri game saja.
Penjelasan ini hanya tanggapan dari CEO Toge Productions saja, di mana artikel ini telah ditanggapi oleh pihak Toge Productions yang menjelaskan bahwa ini bukan statement resmi dari mereka.
"Memang sudah biasa ada di dalam perjanjian bisnis. Misalnya apa yang sudah tertulis di kontrak dan apa yang terjadi di kenyataan bisa berbeda, kita nggak bisa tau. Sampai suatu hari ternyata begini (tidak sesuai perjanjian), dan terjadilah pergesekan atau konflik. Jadi ya, i think itu hal yang sering terjadi di industri bisnis, jadi memang tidak spesifik cuma di game," katanya kepada GridGames saat acara IGDX 2022 di The Stones, Bali (16/10/2022).
Kris juga mengakui kalau tak ada krisis kepercayaan yang terjadi pada dirinya maupun Toge Productions terhadap para publisher ke depannya setelah dihadapkan oleh masalah terkait dana yang diselewengkan PQube.
"Kalo dibilang krisis kepercayaan sih, nggak. Karena publisher tuh banyak banget dan setiap orang atau perusahaan punya personality, cara kerja, etos dan etika yang berbeda-beda," pungkasnya.
Baca Juga: Toge Productions Siapkan Coffee Talk Episode 2, Ini Fitur Barunya
Mengenai masalah yang dihadapkan oleh dirinya bersama Toge Productions dan Mojiken Studio pada Agustus lalu, Kris tampaknya lebih berlapang dada.
"Saya rasa sih kembali lagi ke bagaimana kita bisa menjalin hubungan sama setiap bisnis partner. Kita juga jangan terlalu mudah iya-iya aja. Tapi bener-bener kita juga kritis, kita juga pelajarin kontraknya dan segala macem," tambahnya.
Menurut Kris, kasus ini maupun hal-hal yang merugikan satu pihak di dalam kontrak kerja sama tak hanya ada di game, melainkan semua bisnis.
Maka, ia dan timnya mencoba berpikir kritis saat menghadapi masalah yang hadir saat itu.
"Kayanya itu semua bisnis begitu ya. Jadi nggak cuma game, ya bisnis apapun lah harus kritis. Sama negosiasi antara partnernya dan lain-lain," ujar Kris.
*EDIT* Pihak Toge Production melalui Johana Tanoto selaku PR dan Comm Manager memberikan tanggapan terkait artikel ini. Untuk itu pihak GridGames melakukan perubahan terkait judul artikel sebelumnya yang dianggap kurang tepat. Berikut ini tanggapan dari beliau:
"Artikel yang tertulis sangat misleading dan memperkesankan bahwa Toge Productions bercurhat/menceritakan isu kami dengan PQube Games padahal di artikel tidak tertulis begitu.
Kami ada agreemeent diantara Chorus, PQube, Mojiken, dan Toge bahwa kami tidak akan membahas isu tersebut. Artikel tersebut bisa membuat orang berpikir bahwa Toge Productions melanggar agreement tersebut.
Kalau GridGames ingin menulis tentang PQube Games dan A Space for the Unbound, kami tidak ingin CEO kami dikutip di artikel tersebut. Kalau ingin berbincang tentang bagaimana cara menyaring deal dengan publisher luar negri seperti yang CEO kami bicarakan di IGDX Bali, boleh dibuat artikel dengan sendirinya. Tapi kalau dijadiin satu berikut, sangat misleading."
Sebagai catatan, reporter GridGames memiliki rekaman video terhadap wawancara yang menjadi basis artikel tersebut, dan semua isi dan rekaman sudah atas seizin narasumber.
*EDIT /END*
Baca Juga: Simak! Tips Sukses Buat Game Lokal dari Agate dan Toge Productions
Baru-baru ini, game lokal A Space for the Unbound sukses memboyong penghargaan dari Japan Game Awards.
Game lokal besutan Mojiken Studio dan Toge Productions itu memenangkan kategori Future Division.
Kategori tersebut ditujukan untuk game-game terbaik yang akan rilis di masa mendatang.
Tak main-main, A Space for the Unbound disandingkan dengan game-game besar seperti Street Fighter 6 hingga Final Fantasy XVI sebagai peraih Japan Future Award 2022.
Baca Juga: Game Lokal 'A Space for the Unbound' Raih Penghargaan Japan Future Award 2022
Bagi yang belum tahu, A Space for the Unbound adalah game narative adventure yang berlatar pedesaan Indonesia tahun 90-an.
Tokoh utama A Space for the Unbound adalah Atma dan Raya yang tengah menemupuh perjalanan penemuan diri mereka di akhir tahun sekolah menengah.
Game ini menampilkan pixel art yang memukau dan soundtrack yang mampu membawa pemain bernostalgia dengan pedesaan Indonesia era 90-an.
Setelah gagal dirilis tahun ini, belum ada kabar lagi mengenai kapan tanggal pastinya perilisan dari game A Space for the Unbound.
"Belum bisa bilang kapan, tapi ditunggu aja announcementnya. Mungkin dalam waktu dekat bakal ada kabar lagi. Jadi ditunggu aja," tutup Kris mengakhiri sesi wawancara. (*)
Baca Juga:2 Game Besutan Toge Productions Sediakan Pilihan Bahasa Indonesia