Follow Us

Unik, ESL Ingin Para Penonton Esports Hening Seperti Menonton Tenis

Nicolaus Prama - Jumat, 21 Februari 2020 | 20:00
Turnamen IEM Katowice CS:GO
dotesports.com

Turnamen IEM Katowice CS:GO

GridGames.ID – Olah raga konvensional seperti sepak bola, tenis, hingga bulu tangkis memiliki tradisi pertandingan yang telah berjalan bertahun-tahun.

Namun, berbeda dengan esports.

Olah raga elektronik ini baru memiliki tradisi bertanding selama 1 dekade.

Karena terhitung baru, maka ada beberapa hal yang belum dapat disepakati selama pertandingan, sorak sorai penonton misalnya.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, IEM Australia CS:GO Digelar di Melbourne

Para pro player CS:GO telah lama mengkritik panitia pertandingan karena penonton yang telalu ramai saat pertandingan sedang digelar secara live.

Keluhan ini disampaikan para Pro Player karena dianggap mampu mengganggu jalannya pertandingan dengan memcah fokus dan mengganggu komunikasi antar pemain.

Para Pro Player bahkan mendesak organisasi esports untuk merespon keluhan tersebut.

Akhirnya, ESL mencoba memberikan solusi tersebut dengan langkah yang disebut sebagai ‘etika penonton’.

Baca Juga: Setelah 7 Tahun, Valve Raih Capaian Istimewa Pada Game CS:GO

ESL Akan mencoba mengkoordinasi penonton agar bersikap seperti penonton di olah raga tenis hingga golf.

Hal tersebut disampaikan oleh VP ESL, Michael ‘Carmac’ Bllicharz.

Michael ingin mensosialisasikan etika tersebut sebelum turnamen IEM Katowice digelar.

Caranya cukup sederhana, ESL akan memutar sebuah video di layar raksasa dan meminta MC memandu penonton dalam menaati aturan.

Michael menyebut kehadiran penonton memang tidak dapat dipungkiri menjadi suntikan semangat bagi para pemain.

Baca Juga: Ini Dia Turnamen Esports dengan Penonton Terbanyak di Januari 2020

Namun, ada kalanya penonton mengganggu jalannya permainan.

Michael mencontohkan etika yang dapat diaplikasikan, misalnya, para penonton diperbolehkan berteriak bila pemain telah melakukan kill.

Selain itu, para penonton tidak diperbolehkan untuk meneriakkan informasi lokasi bom, hingga poisisi pemain lawan pada tim yang didukungnya.

Baca Juga: Resmi! Klub Sepak Bola Asal Italia, Atalanta Bentuk Tim Esports

Tak hanya itu, ESL juga berencana untuk membangun sebuah booth kedap suara pada setiap live event.

Diharapkan, ruangan kedap suara tersebut dapat menghalau suara penonton yang cukup mengganggu, seperti diucapkan oleh pemain Astralis, Andreas Hojsleth.

Namun, Michael juga mengaku butuh uji coba lebih dari sekali untuk dapat menerapkan sistem tersebut.

Bagaimana menurutmu? (*)

Editor : Amalia Septiyani

Baca Lainnya

Latest