Kuy, Ngulik Tren Industri Esports Indonesia di 2020. Bakal Gimana Ya?

Selasa, 21 Januari 2020 | 19:50
Moonton

Grand Final MPL ID Season 4 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta

GridGames.ID- Dinamika industri esports Indonesia pada tahun 2019 bisa dikatakan lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Lantas, bagaimana dengan tren yang akan terjadi pada tahun 2020 ini, ya?

Lucas Mao selaku komisioner dari MPL Indonesia Leaguemauberbagi insight-nya, nih!

Baca Juga: Inilah Jajaran Pengurus Besar Esports Indonesia yang Baru Dilantik

Jika kita flashback, turnamen hadiahterbesar di Indonesiapada 2018datang dari game Dota 2, yaitu dari GESC Indonesia Minor.

Sedangkan di 2019, predikat tersebut dipegang oleh MPL Indonesia Season 4 untuk game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB).

Selain soal jumlahnya, GESC Indonesia Minor adalah event internasional untuk game PC, sedangkan MPL ID S4 adalah event nasional untuk game mobile.

“Saya tidak tahu rencana untuk game-game lainnya namun, untuk MPL, kami akan berusaha untuk terus menjaga agar prize pool-nya masih kompetitif dan juga atraktif. Meski demikian, hal yang lebih penting lagi bagi kami adalah soal pengalaman yang bisa kami suguhkan bagi pro player, penonton, dan partner MPL ataupun keseluruhan ekosistem esports MLBB,” ujar Lucas.

Sedangkan untuk tren platform, Lucas juga percaya bahwa game esports yang populer haruslah memiliki user base yang besar.

Perbandingan total hadiah turnamen di Indonesia yang menurun

Jika kita melihat dari Dota 2 dengan The International nya, total hadiahnya selalu meningkat setiap tahun.

Hal yang sama juga terjadi di esports game populer lainnya, League of Legends (LoL) dengan World Championship mereka.

Baca Juga: Fnatic Jadi Tamu Kehormatan Acara Fashion Show Gucci di Milan

Mobile Legends South East Asia Cup (MSC) yang merupakan turnamen resmi dari Moonton untuk negara-negara Asia Tenggara sendiri juga menyuguhkan total hadiah yang meningkat dari tahun ke tahun.

MSC 2017 menyuguhkan total hadiah sebesar US$100 ribu dan di 2018 jumlah hadiahnya naik jadiUS$144 ribu(US$100 ribu+US$44 ribu).

Sedangkan di 2019, jumlah totalnya masih sama namun base prize pool-nya meningkat (US$120 ribu+US$24 ribu).

Lucas berpendapat, “saya netral soal tren ini (pergeseran prize pool). Namun demikian, total hadiah tak bisa sepenuhnya dijadikan patokan perkembangan industri esports. Di sisi lain, yang bisa kita lihat, jumlah penonton dan angka dari sponsor meningkat cukup besar di 2019. Tren inilah yang akan meningkat di tahun depan dan tahun-tahun berikutnya.”

Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Presiden 2020 Regional Barat: ELVO Jadi Jawara

Namun, jika berbicara soal event internasional, The International 2019 masih memegang rekor total hadiah terbesar di esports dengan angka US$34,3 juta.

Angka tersebut memang kelihatannya besar namun jadi terlihatkeciljika dibandingkan dengan angka total hadiah Piala Dunia 2018 (di Rusia) yang mencapaiangka US$791 juta.

Lokasi event esports

Selain soal total hadiah event esports tadi, hal lain yang menarik untuk dibahas adalah lokasi.

Selama ini, lokasi pertandingan event esports terbesar yang digelar di Indonesia terletak di Jakarta.

Memang, perkembangan industri secara luas di Indonesia sekalipun masih sangat terpusat di Jakarta, meskipunfans esports di luar Jakarta juga banyak sekali jumlahnya.

MPL Indonesia sendiri sempat membawa babak Playoffs-nya ke Surabaya di Season 2 (2018).

Baca Juga: Klub Sepak Bola Asal Portugal, Benfica Akhirnya Bikin Tim Esports

Lucas juga setuju bahwa event-event esports besar memang masih banyak di Jakarta, namun ia berencana untuk membawa babak Playoffs MPL di 2019 keluar ibukota.

"Sebenarnya kami memang sudah punya rencana untuk membawa Playoffs MPL keluar Jakarta. Saat ini, kami bahkan sedang melakukan riset untuk sejumlah lokasi event di luar Jakarta. Kami juga berharap dapat menyuguhkan pengalaman yang unik dan asik kepada semua fans esports MLBB di seluruh penjuru Indonesia," ujar Lukas.

Tim dan kompetisi

Satu hal yang nggak kalah penting adalah soal tim dan kompetisinya itu sendiri.

Jika melihat formasi EVOS Esports yang jadi juara MPL ID S4 dan M1 World Championship, tim juara ini memiliki formasi yang unik.

GridGames
GridGames/ Amalia Septiyani

EVOS Legends juara 1 M1 World Championship 2019

Kala itu mereka berisikan 3 pemain senior, Donkey, Oura, dan Rekt, yang bahkan sudah ikut bertarung di panggung MPL sejak Season 1 dengan pemain yang lebih relatif baru, Wann dan Luminaire.

Baca Juga: 7 Hero Paling Berpengaruh di Mobile Legends World Championship (M1)

"Bagi saya, rahasia sukses EVOS Esports bukan terletak pada 'usia' para pemainnya namun lebih terkait dengan kerja keras berlatih, kekompakan bermain (teamwork dan chemistry), coach, dan ambisi mereka. Hal inilah juga yang terjadi di olahraga tradisional macam basket ataupun sepak bola. Di 2020, kami percaya bahwa MPL akan lebih menarik lagi untuk disaksikan,” tutup Lucas. (*)

Editor : Amalia Septiyani

Baca Lainnya