Fakta Unik Tentang Esports di Indonesia yang Harus Kamu Ketahui!

Selasa, 04 Januari 2022 | 17:15
Hai Online

Ilustrasi eSports

GridGames.ID - Bagi kamu yang menyukai videogame, istilah esport pasti sudah nggak asing lagi didengar.

Esport adalah singkatan dari electronic sport atau olahraga elektronik, yang merupakan kompetisi video game.

Saat ini, kehadiran esport begitu diminati, di mana hal ini dibuktikan dari tingginya peminat dalam setiap kompetisi yang digelar.

Dilansir dari Game Radar, pemain esport terdiri dari tim yang bermain game untuk melawan satu sama lain pada tingkat profesional untuk memenangkan sejumlah besar uang sebagai hadiah.

Baca Juga: Inilah Sejarah eSports yang Telah Dimulai Sejak Puluhan Tahun Lalu

Secara umum, komunitas esport di Indonesia sebagian besar berada di ibukota Jakarta, diikuti oleh Surabaya dan Medan, dengan kelompok usia 26-37 tahun.

Dari aspek distribusi gender, esport di Indonesia masih didominasi oleh pria yakni sebesar 53%, sementara wanita sebesar 47%.

Hasil riset Desicion Lab mengungkapkan, genre esport paling diminati di Indonesia adalah Multiplayer Online Battle Arena (MOBA).

Mobile Legends dan PUBG Mobile menjadi dua judul game yang mendominasi kategori sebagai game yang paling banyak dimainkan, ditonton, dan dijadikanstreaming.

Baca Juga: Inilah 5 Turnamen Esport Paling Banyak Ditonton di 2021. Ada M3, Lho!

Masih dari riset Desicion Lab, EVOS Esports adalah tim paling terkenal di kalangan komunitas, disusul olehRRQ diperingkat 2.

Sedangkan Tobias Justin atau yang kerap dikenal dengan Jess No Limit, memegang gelar sebagai streamer yang paling banyak ditonton.

Moonton
Moonton

JessNoLimit

Sekitar 82% gamer menyatakan bahwa mereka senang bermain sendiri dan terhubung dengan orang lain secara online.

Menurut hasil riset ini, 62% gamer bermain setidaknya 1 kali dalam sehari dengan durasi sekitar 1 hingga 3 jam setiap sesi.

Baca Juga: Menakar Industri Esport, Sandiaga Uno: Kini Esport Sedang Lucu-lucunya

Menanggapi perkembangan esport di Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan pendapatnya.

“Industri esport di Indonesia menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif (ekraf) yang berkembang sangat pesat sehingga berhasil menjadipandemic winnerdan mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia di masa pandemi seperti saat ini, terlebih dengan semakin banyaknya entitas bisnis, yang menaruh minat untuk berkolaborasi dengan esport untuk mendukung pengembangan bisnisnya,” ujar Sandiaga Uno.

GridGames/Amalia Septiyani
GridGames/Amalia Septiyani

Sandiaga Uno

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihaknya secara konsisten terus berupaya untuk mengembangkan ekosistem esport dan industri gaming di Indonesia melalui ragam program dan kebijakan.

Baca Juga: Ini 5 Tim eSport Terbaik di Indonesia dan Segudang Prestasinya

Pada Piala Presiden Esports 2021 dan Esports Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Kemenparekraf/ Baparekraf turut andil dalam memberikan fasilitasi dan pendampingan bagi game lokal “Lokapala”.

Sedangkan di sisi industri game Indonesia, program Baparekraf Game Prime (BGP) merupakan salah satu program peningkatan eksposur game lokal untuk lebih dikenal masyarakat dan mancanegara.

Program tersebut dikemas dengan adanya esport dan potongan harga pembelian 20 game lokal di e-commerce.

Gelora (game lokal kreasi Indonesia) adalah salah satu program inkubasi untuk mengembangkan sumber daya manusia dari sisi game developer.

Selain itu untuk membuka akses permodalan, kemenparekraf saat ini direncanakan untuk membuat Peraturan Pemerintah perihal skema pembiayaan berbasis kekayaan intelektual.

Baca Juga: Sejarah eSport di Indonesia: Dari Pertarungan Antar Kota Hingga Jadi Juara Dunia

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri esport, jumlah pembuat konten game meningkat drastis.

Nggak seperti olahraga penonton tradisional, kebanyakan orang yang menonton kompetisi esport juga turut aktif bermain game.

Banyak pemain dan streamer juga aktif membuat konten, beberapanya bahkan memiliki nilai produksi yang tinggi. (*)

Editor : Amalia Septiyani

Baca Lainnya