GridGames.ID - Dua tim asal Vietnam, Phoenix Esports (4NIX) dan Eighteen Plus Esports (ETP) terbukti melakukan teaming di 2022 PMPL SEA Championship Fall: Play-In pada akhir pekan lalu.
Teaming merupakan sebuah tindak kecurangan di mana tim yang berbeda melakukan kerja sama.
Seperti halnya pemain-pemain dari 4NIX, mereka dengan sengaja memberikan poin kepada pemain ETP dalam match keempat hari kedua turnamen tersebut.
Dimulai dari turun di tempat yang sama, hingga dengan sengaja memberikan kill, kecurangan ini tertangkap langsung oleh kamera observer.
Sejumlah bukti juga menunjukkan bahwa kedua tim tersebut tidak hanya melakukan teaming di match tersebut, namun juga di beberapa match lainnya.
Baca Juga: Tim Vietnam Teaming di Play-Ins PMPL SEA, Zuxxy: Sangat Memalukan
Sanksi yang Diberikan Pihak PUBG MOBILE
Beberapa pihak berasumsi bahwa ada kemungkinan masalah jaringan yang dialami para pemain 4NIX.
Namun, bukti-bukti yang ada serta laporan banyak pihak membuat pihak PUBG MOBILE memberikan sanksi tegas.
Phoenix Esports dan Eighteen Plus Esports beserta pemain-pemainnya diberikan hukuman penangguhan selama 1 tahun dari seluruh turnamen resmi PUBG MOBILE.
Baca Juga: Kapten Tim D’Xavier Akui Kangen Bersaing dengan Bigetron Red Aliens
Tindakan teaming ini dianggap jauh dari kata sportif dan berpotensi merusak ekosistem esports PUBG MOBILE.
Seluruh pemain PUBG MOBILE tentunya berharap bahwa insiden memalukan ini tidak akan terulang lagi.
Sama seperti cabang olahraga lain, ranah kompetitif game juga menjunjung tinggi sportivitas, terutama dalam kancah internasional.
Tanggapan dari Juara 2022 PMPL VN Fall, D’Xavier
Tindakan teaming yang dilakukan oleh kedua tim asal Vietnam tersebut turut mendapat kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk salah satunya yaitu kapten dari tim D’Xavier (DX), Rabiz.
“Saya sangat menyayangkan tindakan tercela yang dilakukan oleh kedua tim Vietnam tersebut. Apapun alasannya, saya secara pribadi sangat mengecam tindakan teaming,” ujar Rabiz melalui wawan dengan PUBG MOBILE.
Sebagai pemain asal Vietnam, Rabiz ternyata mendapatkan dampaknya, di mana ia terkena serangan pada akun sosial media miliknya.
Selain Rabiz, pemain asal Vietnam lain yang tidak terlibat dalam kasus tersebut juga mendapatkan serangan di akun sosial milik mereka, lho.
Baca Juga: SVAFVEL Ungkap Tim D'Xavier Patut Diwaspadai di 2022 PMPL SEA Spring
Ia berharap, para penggemar dapat mengerti bahwa D’Xavier adalah tim yang jujur dan sportif.
“Banyak penggemar yang meluapkan kekecewaan mereka dengan menyerang (akun sosial media) kami. Saya berharap mereka dapat bertindak dengan lebih dewasa karena D’Xavier tidak terlibat dalam kasus ini. Saya berani menjamin kalau D’Xavier adalah tim yang selalu mengedepankan fairplay,” ucap pemain veteran yang telah aktif di kancah kompetitif PUBG MOBILE sejak tahun 2019 tersebut.
D’Xavier sendiri merupakan salah satu tim PUBG MOBILE terbaik Vietnam yang telah mengantongi sejumlah gelar bergengsi seperti juara pada 2022 PMPL VN Fall dan 2022 PMPL SEA Championship Spring, serta runner-up pada SEA Games 2021 Hanoi. (*)