GridGames.ID -Pro player legendaris Dota 2, Notail, melontarkan sindiran ke Valve terkait ekosistem esports dan pengembangan game Dota 2.
Dalam wawancara eksklusif bersama Dotesports, Notail memberikan pandangannya terkait industri esports Dota 2 dan masa depan OG.
Di tengah masa pensiunnya yang damai, Notail juga memberikan pandangannya terkait battle pass, prize pool The International 11 yang minim, hingga patch Dota 2 yang tak lagi segar bagi pemain.
Baca Juga: Notail dan Topson Istirahat dari Esports Dota 2, Roaster OG Bubar!
Notail memutuskan untuk rehat dari skena kompetitif Dota 2 pasca The International 10 pada bulan November 2021 lalu.
Ia menikmati masa rehatnya dengan beragam aktivitas menarik yang tak jauh dari game.
Hampir satu tahun sudah Notail absen di skena esports Dota 2.
Kini ia memilih untuk menyibukkan diri dengan merenovasi gaming room dan bercocok tanam.
Di tengah kesibukan masa rehatnya,mantan kapten OG ini tetap mengikuti perkembangan esports Dota 2 dan perkembangan game Dota 2 saat ini.
Ia memiliki sudut pandang menarik terkait bagaimana masa depan Dota 2 dan apa saja masalah yang harus dituntaskan oleh Valve sebagai pengembang Dota 2.
Baca Juga: OG Bakal Main Full-Roster di TI 11 Bareng Kapten Misha, Makin Solid!
Prize Pool TI 11 Kecil
Ketika ditanya terkait jumlah prize pool The International 2022 yang lebih kecil dibanding 2 turnamen sebelumnya, Notail mengkritisi hubungan yang kurang harmonis antara Valve dan ekosistem esports Dota 2.
"Dari bagaimana battle pass ditangani hingga sedikitnya tim yang dilibatkan di kancah esports, saya rasa akan sangat baik jika ada hubungan harmonis dari semua pihak," ujar Notail.
Notail juga memperingatkan para pro player tentang pentingnya peran Valve dalam karir mereka.
"Seperti kami, para pro player, memainkan game besutan Valve dan kami dapat menghasilkan uang untuk mereka dengan melakukan pekerjaan dengan baik, dan kami hanya bisa di titik ini karena mereka memilih Dota 2," ujarnya.
"Kita tidak bisa eksis tanpa Valve dan Dota, tapi Valve bisa eksis tanpa kita," sambungnya.
Notail berharap pemain, tim, organisasi esports, dan Valve bisa bekerja sama untuk menghasilkan simbiosis mutualisme.
"Ini game mereka dan mereka lah yang memilih bagaimana cara mengatur sesuatu. Ktia tidak boleh lupa bahwa kita adalah orang yang mengandalkan Dota. Saya berharap kami memiliki hubungan yang lebih menguntungkan dibandingkan saat ini di mana kami dan mereka terus eksis," pungkasnya.
Baca Juga: Potret Tim Peserta The International 2022 Tiba di Singapura, Ada Jagoannu?
Patch Dota 2 Valve
Dotesports juga bertanya kepada Notail terkait patch Dota 2 yang terasa "hambar" dalam beberapa bulan terakhir.
Ketika ditanya apakah Valve perlu mengajak pro player untuk mengembangkan Patch Dota 2, Notail menanggapinya dengan khawatir.
"Ini adalah situasi yang berbahaya karena anda akan memiliki 2 pemin kompetitif yang berbeda dengan berbagai pendapat tentang game. Lalu siapa yang harus Valve dengarkan," tanya Notail.
"Saya tidak tahu pasti, tapi saya kira IceFrog sudah lama tidak mengerjakan game ini. Dota hebat karena dia mampu membuat permainan menjadi menarik dan segar," ujarnya.
"Ketika patch dari Icefrog tiba, Anda akan selalu tahu bahwa game akan terasa segar dan baru lagi," sambungnya.
"Ini kurang lebih berlangsung selama satu atau dua tahun terakhir dari segi gameplay. Titik kuat Valve adalah membuat produk yang hebat. Terlepas dari beebrapa pengecualian, mereka dikenal membuat produk yang bagus, dan jika ada orang yang akan memperbaiki ini, itu adalah Valve," pungkasnya. (*)