GridGames.ID - Kebijakan verifikasi Twitter Blue yang baru membuat akun Twitter Nintendo dan Valve palsu menjadi viral.
Baru-baru ini pemilik Twitter yang baru, yaitu Elon Musk menetapkan kebijakan verifikasi berbayar, sehingga orang lain yang tidak punya afiliasi apapun dapat memiliki centang biru di akun twitternya.
Sebelumnya centang biru di Twitter dapat digunakan untuk menandai publik figur, tokoh masyarakat atau akun perusahaan resmi lainnya.
Kemudian akun yang memiliki centang biru tersebut juga diverifikasi melalui proses yang panjang, namun Elon Musk mengubahnya.
Sekarang, bagi yang berlangganan Twitter Blue seharga $8, akun apapun bisa memiliki centang biru, tidak terbatas hanya publik figur, tokoh masyarakat atau akun perusahaan resmi.
Baca Juga:Warga Twitter Salah Fokus dengan Stik Xbox di Unggahan Phil Spencer
Dilansir dari protocol.com, baru-baru ini akun @nlntendoofus viral karena mengunggah gambar Mario Bros yang mengacungkan jari tengahnnya.
Tweet tersebut viral karena pada akun tersebut bertuliskan "Nitendo of America" yang identik dengan akun asli Nitendo dan terdapat centang biru disamping tampilan namanya.
Bukan hanya Nitendo, Valve juga terkena imbas dari kebijakan baru twitter tersebut.
Terdapat akun dengan username @valvesoftware bercentang biru, yang secara salah mengklaim pengumuman terkait game yang akan dirilis mendatang yaitu Ricochet dan Neon Prime.
Neon Prime adalah nama misterius dari merek dagang Valve yang terdaftar bulan lalu, sementara Ricochet adalah game yang sudah tidak aktif lebih dari dua dekade lalu.
Baca Juga: Awas! Akun Twitter Palsu Coral Island Muncul, Klaim Sebagai Game NFT
Setelah beberapa jam kemudian, kedua akun tersebut ditangguhkan, dan kini akun tersebut tidak lagi bisa diakses.
Tak lama berselang Twitter mengeluarkan kebijakan baru untuk membedakan akun official dengan akun biasa yang berlangganan Twitter Blue.
Selain pemberian centang biru, Twitter akan memberikan label "official" di bawah username pengguna akun Twitter.
Label official tersebut hanya bisa dimiliki oleh pejabat pemerintah, perusahaan komersial, mitra bisnis, media utama, penerbit dan beberapa tokoh masyarakat. (*)