Jika dilihat secara obyektif, pasti mudah untuk melihat alasan kenapa film-film yang dihasilkan dengan jalan cerita dari video game sebelumnya nggak bisa mendapat rating tinggi.
Misalnya, kalo seorang penonton belum mengetahui video game yang ada pada film tersebut, mungkin terasa luar biasa ketika melihat adegan-adegan keren dalam film.
Namun, untuk penonton atau penggemar yang sebelumnya sudah mengetahui game yang dijadikan film tersebut, lalu ada adegan-adegan yang kurang pas dengan game, pasti banyak penggemar merasa nggak puas. Apalagi ketika memunculkan adegan-adegan mengerikan.
Rampage, jalan cerita film ini berdasarkan game arcade yang digemari sejak tahun 1986. Permainan ini sederhana, kalian adalah monster dan harus menghancurkan sebanyak mungkin bangunan sebelum militer berusaha melumpuhkan kalian.
Kalian bisa menang dan terus hidup dengan cara memakan orang. Jalan film tersebut begitu seru dan sering juga muncul adegan-adegan tersebut pada film-film monster seperti King Kong dan Godzilla.
Dalam kasus tersebut, film akan lebih efisien dan dapat ditonton siapa saja. Mungkin ada adegan yang kurang, tetapi tentu masih menyenangkan untuk dikonsumsi.
Baca Juga : Harus Nonton! Film Dread Out yang Diadaptasi dari Game Segera Tayang
Keberhasilan relatif Rampage dan Tomb Raider mengungkapkan bahwa ambisi besar mungkin bukan pendekatan yang tepat ketika mengubah game menjadi film.
Mungkin, dengan hadirnya film Rampage dan Tomb Raider yang sukses pada 2018 lalu, bisa membangkitkan produksi film-film yang diambil dari video game.
Akankah film-film yang diadaptasi dari video game akan lebih banyak diproduksi nantinya?(*)