Spade bilang, Lunox yang digunakan Fenrir bagus. Sementara itu SaSa menjawab, "standar lah".
"Kalo gue udah putusin Lunox di First Pick, gue nggak peduli siapa yang akan gue lawan. Oke? Meskipun gue tau siapa yang bakal nggak bisa dilawan Watt. Tapi masalahnya, mereka nggak percaya Lunox gue," lanjut Fenrir.
James yang saat itu masih berada di Onic NV (sekarang di Team RRQ) ikut menyampaikan pendapatnya tentang omongan Fenrir tersebut.
Baca Juga : Duel Marksman Terbaik: Onic Spade VS RRQ Tuturu di MPL Season 2 Week 3
"Nanti lo yakinin kita untuk percaya sama Lunox lo," kata James.
"Lo nggak ngerti Lunox sebanyak itu. Hero apa yang lo butuhin dan hero apa yang harus di ban untuk musuh," kata Eiduart.
"Sekarang kasih tau gue, jadi kita move on dari bagian itu. Lo kasih tau gue, seberapa banyak lo ngerti Lunox dan lo butuh kita pick apa dan ban apa untuk musuh," lanjut Eiduart.
Diskusi yang menegangkan ternyata nggak sampai di situ. Bersama Fenrir, Drian, Watt, Spade dan James, Eiduart menyampaikan pendapatnya sebagai seorang leader.
Kita punya kelebihan dan kekurangan. Sebagai contoh, mari kita berbicara tentang Watt. Dia nggak nyaman dengan Fighter. Alpha yang bagus di Side Lane bisa kontrol lane, dia ngaku dia nggak cocok. Kalian tau kan maksud gue? Jadi, kita nggak ngedraft Alpha prioritas untuk dia, sehingga draftnya berjalan lebih baik. Kalian tau kan maksud gue?" ujar Eiduart.
Perdebatan perihal Lunox dan draft pick terus berjalan panas.
"Cara terbaik dalam hubungan adalah berbicara, jangan pada diem-diem. Tapi jika kalian ngomong kalo Eiduart sudah berbeda, gue akan kembalikan ke kalian. Apa yang bakal kalian lakukan untuk membuat diri kalian nyaman. Gue rela melakukan apa aja," kata Eiduart.