GridGamesID -Di banyak negara, atlet esports masih belum dianggap sebagai seorang atlet resmi yang segala aktifitasnya perlu dukungan pemerintah.
Wajar, saat ini memang masih belum banyak negara yang punya badan pemerintahan khusus yang mengurusi tentang dunia game ini.
Kurangnya perhatian pemerintah ini seringkali menghambat perkembangan ekosistem esports di negara tersebut.
Baca Juga: Gantikan PUBG yang Dilarang, Tencent Rilis Game For Peace di Tiongkok
Salah satu negara yang cukup peduli dengan dunia esports adalah Tiongkok.
Dibuktikan dengan sebuah acara peresmian pada 17 Juli 2019 kemarin di Shanghai.
Bukan sembarang peresmian, saat itu Asosiasi Esports Shanghai resmi melantik 88 atlet esports menjadi atlet resmi di dari kota Shanghai.
Puluhan atlet ini tentunya berasal dari berbagai macam cabang game populer.
Mulai dari Honor of Kings (AoV versi Tiongkok), Dota 2, League of Legends, Hearthstone, Warcraft II, FIFA Online 4, dan juga Clash Royale.
Baca Juga: Harus Tau! Ini Jenis-Jenis Asosiasi Resmi yang Ada di Dunia Esports
Dengan peresmian ini, maka seluruh atlet tadi berhak mendapatkan fasilitas dan dukungan dari pemerintah Shanghai.
Beberapa fasilitas yang diberikan ini akan ada di level yang sama dengan atlet olahraga lainnya.
Seperti fasilitas pendidikan, pelatihan nasional, dan juga jaminan Visa internasional untuk kebutuhan turnamen.
Baca Juga: Turnamen Clash of Titans BEKRAF Game Prime 2019 Diikuti 8 Tim eSports
Menjadi atlet esports resmi di Shanghai rupanya perlu perjuangan khusus.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti usia minimal 18 tahun dan juga harus seorang pemain profesional yang bergabung dengan organisasi esports berprestasi.
Dalam beberapa tahun terakhir ini pemerintah Tiongkok memang makin serius untuk mengurus bidang esports ini.
Di Indonesia sendiri sekarang sudah didirikan beberapa oraganisasi yang menurusi soal game, seperti IeSPA (Indonesia Esports Association) dan yang terbaru adalah AVGI (Asosiasi Video Game Indonesia).
Semoga setelah ini dunia esports di Indonesia jadi lebih diperhatikan.
Baca Juga: Menkominfo Rudiantara Resmikan Asosiasi Video Games Indonesia
(*)