Follow Us

Tak Hanya Jepang, Suplai Nintendo Switch di Eropa dan AS Juga Terbatas

Nicolaus Prama - Rabu, 19 Februari 2020 | 13:30
Puluhan orang mengantri mendapatkan Nintendo Switch
bloomberg.com

Puluhan orang mengantri mendapatkan Nintendo Switch

GridGames.ID – Pekan lalu, muncul laporan bahwa stok Nintendo Switch di Jepang berpotensi habis atau kurang.

Hal tersebut dapat terjadi karena Virus Corona yang menghambat proses distribusi dari Tiongkok.

Kini, kabar terbaru menunjukkan bahwa keterbatasan stok Nintendo Switch dapat terjadi di kawasan lain.

Baca Juga: Pasokan Nintendo Switch di Jepang Berkurang Karena Virus Corona

Melansir dari Bloomberg, kabarnya keterbatasan suplai Nintendo Switch terjadi di Vietnam.

Vietnam merupakan lokasi perakitan Nintendo Switch, tetapi mendapat pasokan komponen dari Tiongkok.

Dengan terbatasnya proses distribusi, maka proses perakitan Nintedo Switch di Vietnam juga akan tertunda.

Bahkan, Bloomberg menyebut pasokan komponen tersebut dapat bermasalah hingga April 2020 mendatang.

Baca Juga: Inilah Deretan Games Nintendo Switch yang Siap Meluncur Bulan Februari

Tak hanya di kawasan Asia, berkurangnya pasokan Nintendo Switch akan menimbulkan masalah baru untuk kawasan Amerika dan Eropa.

Pasalnya, sebelum Virus Corona menjadi epidemi, suplai Nintendo Switch di kawasan Amerika Serikat dan Eropa berkurang cepat karena tingginya permintaan.

Nintendo akhirnya mengakui bahwa mereka akan mengalami kekurangan stok Switch selama beberapa pekan ke depan.

Padahal, pekan lalu Nintendo meyakinkan para konsumen bahwa tidak akan alami ganggunan pasokan untuk Nintendo Switch di Amerika atau Eropa.

Baca Juga: Layanan Cloud Pokemon Home Sudah Tersedia di Nintendo Switch

Untuk Februari dan Maret 2020, Nintendo akan memindahkan pasokan dari Asia ke Eropa dan Amerika Serikat.

Sehingga, stok Nintendo hingga Maret 2020 terbilang aman, tetapi sejak April 2020 mendatang, Switch berpotensi alami kelangkaan.

Artinya, dengan adanya epidemi Virus Corona dapat mengganggu distribusi Nintendo Switch secara global. (*)

Editor : Amalia Septiyani

Baca Lainnya

Latest