Mereka membawa pulang medali perak pada cabang beregu dan medali emas pada cabang individu yang disumbangkan oleh pemain muda mereka, Phan "ViCoi" Văn Đông.
Baca Juga: Jadi MVP PMPL SEA Season 5, Ini Hadiah yang Didapat RRQ Nerpehko
Rabiz yang secara langsung melakoni dua turnamen tersebut turut menanggapi turnamen mana yang ia rasa lebih menantang.
Ia pun memberikan jawaban yang menyebutkan bahwa PMPL SEA lebih sulit dibandingkan SEA Games.
“PMPL SEA (lebih sulit), karena turnamen ini mendatangkan 16 tim terkuat di Asia Tenggara,” ucapnya.
Baca Juga: ION Misery Tetap Optimis Meski Sempat Too Soon di 2022 PMPL SEA Day 1
Namun, Rabiz mengungkapkan adanya satu hal yang membuat PMPL SEA musim ini menjadi sedikit berbeda, yaitu ketidakhadiran salah satu rival Indonesia mereka, Bigetron Red Aliens (RA).
Pasalnya, Bigetron RA harus absen untuk pertama kalinya dalam sejarah PMPL SEA setelah gugur di babak Play-Ins.
D’Xavier dan Bigetron RA memang memiliki sejarah panjang karena sering tampil di turnamen internasional.
Rabiz sempat bersaing dengan Luxxy, Ryzen, dan uHigh di SEA Games 2021 Hanoi lalu, namun ia mengaku kangen bersaing dengan skuad inti Bigetron RA.