GridGames.ID - Pada pertengahan bulan Agustus 2022 lalu, FIFA Mobile resmi merilis Manager Mode sebagai mode terbaru.
Mode tersebut memungkinkan para pemain untuk merencanakan strategi hingga menyesuaikan taktik secara real-time dalam mengecoh lawan.
Manager Mode adalah jenis permainan di EA SPORTS FIFA Mobile yang dimainkan sepenuhnya secara otomatis.
Dalam rangka menyambut kehadiran Manager Mode, FIFA Mobile menggelar sebuah event bertajuk “Meet the Manager”.
Pada event ini, para pemain EA SPORTS FIFA Mobile akan berkesempatan untuk bertemu langsung dengan manager atau pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong.
Baca Juga: Dustin Tifanni Hadiri FIFA Mobile CEW Series 4 Jakarta, Tengok Keseruannya
Kini, event tersebut telah berakhir dan terdapat 2 orang beruntung yang telah dipilih sebagai pemenang untuk bertemu langsung dengan Coach Shin Tae-yong (STY).
Mereka adalah Ibnu Tsani El Haq asal Lamongan, Jawa Timur, dan Fahmi asal Cipinang, Jakarta Timur.
STY sendiri sangat senang dapat bertemu dengan pemenang Meet the Manager dari komunitas EA SPORTS FIFA Mobile Indonesia.
Momen ini mengungkap sisi unik dari para pemenang event di mana Ibnu Tsani baru pertama kali ke Jakarta dan sangat bersemangat untuk bertemu STY, bahkan sampai melakukan cium tangan.
Sedangkan, Fahmi yang berprofesi sebagai driver ojek online rela meninggalkan order seharian untuk bisa bertemu idolanya, STY yang selama ini hanya bisa dari layar kaca atau dari kejauhan di dalam stadion.
Baca Juga: FIFA Mobile Hadirkan Event Khusus Untuk Komunitasnya di Indonesia
Dalam momen tersebut, STY banyak memberikan penjelasan tentang taktik atau pola permainan yang biasa digunakannya untuk Timnas Merah Putih.
Selain itu, para pemenang event Meet the Manager dan STY juga melakukan main bersama Manager Mode dari EA SPORTS FIFA Mobile sembari menjelaskan tentang taktik yang dipilih di dalam game.
Coach Shin Tae-yong pun berharap ke depannya terhadap para suporter sepak bola Indonesia dapat terus mendukung timnas Indonesia apapun hasilnya.
Tentunya, harus dalam kultur yang suportif tanpa adanya serangan fisik maupun kritik terlalu pedas khususnya untuk para pemain muda.
“Protes dari para pendukung selalu beralasan, khususnya ketika kinerja tim kurang baik dan menjadi masukan konstruktif dalam menganalisa masalah, sehingga kita mampu menghindari masalah yang sama,” tutur Coach Shin Tae-yong mengapresiasi para suporter. (*)