GridGames.ID -Meski belum usai, penyelenggaraan The International 2022 Singapura telah menuai beragam protes dari kalangan penggemar hingga pelaku esports Dota 2.
Pada masa penjualan tiket, Valve dan PGL dikritik karena harga tiket yang sangat mahal, serta keberadaan calo tiket yang meresahkan.
Pasca main eventThe International 2022 digelar,banyak pihak yang mengeluhkan tentang venue yang dirasa kurang layak untuk turnamen sekelas The International.
Ceb dan Puppey sebagai pihak yang telah bertahun-tahun mengikuti gelaran The International mengatakan bahwa venue Main Event TI 11 tak memiliki "TI Vibes".
Kedua pro player legendaris Dota 2 tersebut mengkritik SunTec Arena terlalu kecil untuk venue main event The International 2022.
Baca Juga: TORONTOTOKYO Isyaratkan Keluar dari Team Spirit, Pengen Bikin Tim Sendiri?
Ceb mengungkapkan kritiknya saat menjadi tamu di podcast SUNSfan dan Synderen yang membahas TI 11 sejauh ini.
Dalam podcast tersebut Ceb mengutarakan kekecewaannya terhadap PGL yang menjadi pihak penyelenggara The International 2022.
"Saya sangat kecewa dengan venue (TI 11). Saya tidak merasakan TI vibes ketika saya berada di venue. Saya percaya TI adalah waktu yang harus dibanggakan oleh setiap penggemar Dota 2 dengan panggung besar dan energi luar biasa dari penonton," ujar Ceb.
Venue yang dipilih untuk main event TI 11 pada dasarnya sangat disesalkan oleh Ceb karena tim harus bermain di depan 500 penggemar.Padahal, biasanya babak main event The International 2022 bisa mendatangkan ribuan penonton.
Baca Juga: Rekap Playoffs TI 11 Hari Kedua: Secret Tampil Makin Perkasa!