Duh! Harga Game di Steam Naik di Berbagai Negara, Termasuk Indonesia

Rabu, 26 Oktober 2022 | 15:30
Steam

Logo Steam

GridGames.ID - Valve, distributor software Steam dari Amerika Serikat baru saja memperbarui rekomendasi harga beberapa game di berbagai negara.

Penetapan ini dapat membantu pengembang mengelola penjualan game mereka dengan lebih baik dengan mata uang yang berbeda-beda.

Namun, penetapan harga terbaru ini juga akan membuat game di beberapa negara asia dan negara lainnya lebih mahal dibandingkan di Amerika Serikat.

Bahkan di beberapa negara, rekomendasi harga ini naik dengan signifikan, guys!

Baca Juga: Steam Catat Rekor 30 Juta Pengguna Online Serentak Dalam Seminggu

Pada sebuah unggahan yang dipublikasikan Steam, Valve mencatat bahwa rekomendasi harga tersebut memudahkan untuk mengontrol waktu perubahan harga dan mengelola harga game di 39 negara dengan mata uang yang berbeda beda.

Steam menjual 39 game dengan mata uang yang berbeda-beda di seluruh dunia, kemudian Valve menawarkan rekomendasi harga game untuk beberapa negara dengan harga standar Dolar Amerika Serikat (USD).

Steam meningkatkan harga hampir di semua negara, kecuali Kuwait, Israel, Kosta Rika, Singapura, UEA, dan negara yang menggunakan dolar AS.

Argentina dan Turki akan menjadi negara dengan peningkatan paling tinggi, yakni meningkat hingga 485 persen dan 454 persen.

Baca Juga: Game Lokal Coral Island Masuk 10 Besar Top Seller Steam, Bangga

Peningkatan harga ini juga berimbas pada negara negara Asia Tenggara, seperti Malaysia dan juga Indonesia.

Misalnya seperti di Malaysia, harga sebuah game yang pada awalnya hanya 115 Ringgit Malaysia akan meningkat menjadi 155 Ringgit Malaysia, naik 35 persen.

Sedangkan di Indonesia, harga game di Steam akan meningkat sebanyak 75 persen.

Jika sebelumnya sebuah game dibeli seharga Rp 299 ribu, maka nantinya akan naik menjadi Rp 525 ribu.

Baca Juga: Pengguna Bisa Tautkan Akun PlayStation Network dan Steam, Ada Hadiahnya!

Perlu diingat, pengembang game tidak harus mengambil rekomendasi harga dari Valve.

Mereka hanya menawarkan rekomendasi, sehingga pengembang dapat bertanggung jawab atas pilihan harga mereka sendiri.

Namun tidak menutup kemungkinan adanya kenaikan harga, mengingat melemahnya beberapa mata uang terhadap dolar AS, serta faktor ekonomi dan geopolitik lainnya. (*)

Editor : Amalia Septiyani

Sumber : IGN, Game World Observer

Baca Lainnya