Follow Us

Ternyata Ini Tantangan Pertumbuhan Industri Game Lokal di Indonesia

Amalia Septiyani - Rabu, 13 Maret 2019 | 20:45
Ilustrasi Game Mobile Legends
gadgetmatch.com

Ilustrasi Game Mobile Legends

GridGames.ID - Asosiasi Game Indonesia (AGI) menilai budaya sharing alias saling berbagi kemampuan antar pengguna turut membantu pertumbuhan game lokal di Indonesia.

Misal, para pengembang game lokal yang memiliki kompetensi tertentu dengan senang hati membantu para pengembang game lokal lainnya yang sedang mengalami kesulitan.

"Intinya saling berbagi ilmu dan menyebarkan informasi mengenai game lokal kepada khalayak," kata Ketua AGI Narendra Wicaksono yang GridGames kutip dari laman BangkaPos.

Baca Juga : Bukan Kaleng-Kaleng, Pokemon GO Masih jadi Game dengan Untung Banyak

Narendra menyebut tantangan lain bagi pengembang game lokal adalah jumlah talent berkualitas dan investasi yang masih sedikit serta beberapa regulasi developer kit masih belum secara mudah didapatkan di Indonesia.

Tiga di antaranya adalah Agate, Digital Happiness dan Toge Productions. Untuk console dan PC, Narendra memang masih memiliki tantangan untuk merebut pasar yang telah didominasi pengembang game luar.

"Beberapa waktu terakhir kelas game indie studio di Indonesia cukup memiliki pasar tersendiri. Pengembang game lokal juga mesti rajin mengikuti event internasional dan bekerjasama dengan publisher global untuk membantu memasarkan produk Indonesia," ucap Narendra.

Berdasarkan data Newzoo, industri game di Indonesia bernilai 882 juta dolar AS pada 2017, naik sekira 200 juta dolar AS dibandingkan tahun 2016.

Hal ini membuat game Indonesia bertengger di posisi 17 terbesar di dunia dengan capaian 44 juta gamer.

AGI secara rutin memasarkan produk baik ke pasar lokal maupun internasional untuk mendukung industri game lokal.

Di ranah lokal, AGI bekerjasama dengan Bekraf dan Idea Networks menghadirkan Bekraf Game Prime yang melibatkan lima puluh game studio lokal.

Baca Juga : Asik! Minecraft Siap Hadir di XBox Game Pass Mulai Bulan Depan

Sedangkan untuk pasar internasional, AGI bekerja sama dengan Bekraf melibatkan sepuluh game studio lokal yang mengikuti game event global seperti Tokyo Game Show dan Game Connection.

Chief Marketing Officer Agate, Shieny Aprilia mengatakan saat ini Agate masih optimis bergerak di pasar mobile smartphone untuk merangkul pasar usia 18-35 tahun dan terus berupaya menyasar game console dan PC.

Source : BangkaPos

Editor : Rian Sidik

Baca Lainnya

Latest