3. Kill/Death/Assist (KDA) Rate Tidak Cukup Untuk Menentukan Rekan Setimnya
Ketika membentuk tim dan merancang strategi, Jeixy menekankan perlunya memilih kriteria pemain melalui berbagai jenis metode.
“Kebanyakan pemain umumnya pakai rating KDA (Kill-Death-Assist) untuk nentuin kriteria pemain untuk jadi rekan setimnya."
"Tapi bagi saya, rating KDA aja nggak cukup untuk nentuin bagaimana cara dan gaya bermainnya."
"Ada rating lain yang bisa dipakai, seperti AVG-Damage, untuk cari tahu apakah seorang pemain mainnya ‘ngendok’ (red: lebih banyak berlindung) atau malah barbar (red: menembak ke segala arah)."
"Terkadang ada pemain dengan rank ‘Conqueror’ yang punya AVG-Damage hingga 500, tapi mainnya ‘ngendok’”, terangnya.
Menurut Jeixy, kriteria pemain yang cocok menjadi rekan setimnya adalah yang bisa menyeimbangkan gaya bermain agresif dan defensif.
“Ketika tim EVOS membuat open recruitment pemain, kami bikin custom mode untuk bermain solo."
"Dari situ bisa dilihat siapa saja yang keahliannya sudah termasuk jago, karena waktu itu pemain yang ikut rekrutmen rata-rata AVG-Damage-nya udah diatas 800."
"Selain itu, bisa dilihat juga seberapa kuat mentalnya untuk bermain dalam sebuah tim.”, jelas Jeixy menceritakan proses pemilihan pemain.
Baca Juga: Idul Adha, Free Fire Hadirkan Event Berhadiah Bundle Premium Viking