Namun nama-nama baru seperti Muhammad “Luminaire” Ichsan, Muhammad “Wann” Ridwan menjadi pembeda di sisi keseimbangan tim, jugasosok pelatih EVOS, yaitu Bjorn “Zeys” Ong yang memberikan strategi berbeda.
Meskipun demikian, untuk urusan pembahasan strategi, Ade justru mengakunggak ada kiat atau formula khusus di balik performa memukau EVOS Esports.
Dari segi statistik, meskipun EVOS memuncaki klasemen namun tim ini justru gagal menempati posisi teratas dalam total Kill maupun Assist selama 8 pekan gelaran Regular Season.
Tetapi dari segi data lain, EVOS menunjukkan efektivitas dari sisi GPM yang mencolok.
Tercatat, EVOS merupakan tim terbaik kedua dengan selisih satu angka dengan RRQ di 641 GPM (Gold per Minute).
Secara garis besar, EVOS lebih mengutamakan objektif seperti Tower dan Turtle dibandingkan pertarungan tanpa henti.
EVOS juga mengantongi statistik sebagai tim paling rajin kedua dalam urusan membunuh Turtle.
Memang torehan early game yang solid akan memberikan efek snowball hingga akhir pertandingan.
Berkaca dengan pertanyaan serupa, ketika disinggung soal strategi alternatif untuk babak Grand Finals, Ade mengatakan, “Tunggu saja jawabannya di babak Playoff, pasti ada kejutan dari EVOS Esports.”
Jawaban ini seakan menyalakan sinyal perang kepada tim-tim lawan bahwa EVOS yang mengantongi win rate 72% selama MPL ID Regular Season 4 berlangsung masih memiliki taktik rahasia yang belum ditunjukkan.