"Perkembangan eSports MLBB yg begitu cepat membuat setiap turnamen dan setiap pertandingan jadi tidak monoton," katanya.
Baca Juga: Setelah Penantian Panjang, EVOS Esports Raih Juara 1 MPL ID Season 4
Ryan juga menambahkan bahwa tingginya tingkat kompetisi MLBB di Indonesia membuat kitajadi acuan eSports game ini buat negara-negara lainnya.
Selain itu, menurut Velajave, dinamisnya MLBB juga akan memaksa para pemainnya untuk berkembang cepat.
"Jadi, terpaksa berkembang itu positif juga. Tapi... ada 'tapi'nya ini. Buat mereka yang bermental kurang, hal ini akan membuat mereka cepat putus asa. Ini juga tidak bagus buat mereka-mereka yang sudah mengorbankan segalanya namun harus tersingkir cepat," tutup Velajave.
Apa yang disampaikan Veronica tadi memang masuk akal karena tidak semua pemain yang cukup beruntung bisa seperti JessNoLimit ataupun Jonathan “Emperor” Liandi yang bisa terus berkarier meski melepas predikat sebagai pro player.
Solusinya mungkin memang harus dikerjakan bersama-sama oleh semua komponen di ekosistem eSports Indonesia karena, selain masalah ini nyatanya terjadi di semua game eSports, pekerjaan besar ini membutuhkan banyak kooperasi dari berbagai pihak.
Baca Juga: Bukti Perjalanan Mobile Legends Bangun Ekosistem Esports Indonesia
Kebutuhan untuk terus sekolah atau kuliah harus ditanamkan ataupun bahkan diwajibkan buat semua pro player, misalnya, bisa jadi salah satu solusi yang bisa digarap bersama.(*)