"Dari semua tim yang ikut bertanding, kebanyakan belum punya banyak pengalaman di pertandingan internasional. Jadi kami pede dapat menang karena pengalaman kami lebih banyak daripada mereka," ujarKatou.
Namun, mereka berdua juga menambahkan bahwa ada dua tim yang patut diwaspadai.
IkyAr turut mengutarakan pendapatnya, "Kalau saya sih menganggap Korea yang paling berbahaya. Karena pengalaman mereka lebih banyak dibanding yang lain."
"Kami menganggap Thailand juga berbahaya karena gaya permainan mereka. Mereka juga tuan rumah sehingga kita musti berhati-hati saat melawan mereka," sambung Katou.
Baca Juga: Tim Aerowolf Wakili Negara Indonesia di Legion of Champions Thailand
Aerowolf yang akan bertanding di Legion of Champions 2019 ini memang tim yang selalu menekuni game PUBG di PC, namun mereka mengakui bahwa PUBG Mobile saat ini lebih tenar daripada versi PC.
"Memang ada bagusnya kalau PUBG Mobile juga banyak yang main, karena jadi lebih gampang kalau buat kumpul dan mabar (main bareng). Sedangkan kalau PUBG di PC lebih susah karena untuk mabar cuman bisa online atau di warnet," kata RDK yang juga disetujui oleh rekan-rekannya.
"Tapi bagi kami, bisa jadi juara di PC itu lebih berkesan karena sejarah esports itu dari awalnya memang dengan mouse dan keyboard. Jadi kita akan terus berjuang di PC, sampai benar-benar sudah tidak ada lagi pertandingan di PC," sambung RDK sambil tertawa.
Baca Juga: Bocoran Sistem PUBG Esports 2020, Terdapat Empat Turnamen Akbar