Hal senada turut disampaikan oleh Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan. Menurutnya, perusahaan bisa saja mengakali investasion-premisesdengan mengalihkannya ke pihakleasingdengan pembayaran berkala.
Namun, adanya sistem kontrak berjangka membuat perusahaan tidak bisa mengubah strategi bisnisnya tiba-tiba, pun dengan biaya yang tidak didasarkan pada penggunaan melainkan pada banyaknya jumlah perangkat yang digunakan.
Baca Juga:Tanpa Play Store, Ini Daftar Aplikasi yang Ada di Huawei AppGallery
“Menggunakanleasingitu tidak bisa putus kontrak tiba-tiba atautrial. Untuk biaya juga didasarkan kontrak, bukan pada sistempay-per-use,” ujar Yohan.
Oleh sebab itu, ada baiknya perusahaan menggunakan layananon-premisesyang fleksibel. Misalnya dengan menggunakan HPE GreenLake yang menawarkan kebutuhan infrastruktur TI lewat sistempay-per-use.
“Solusi HPE GreenLake menawarkan keseimbangan, di mana semua biaya didasarkan pada penggunaan. Sehingga tidak ada lagi biaya-biaya tambahan yang terjadi di belakang. Apalagi perusahaan biasanya hanya fokus pada biaya inti di awal, tanpa melihat adanya potensi biaya lain (yang mungkin terjadi),” lanjutnya.
Tak lupa, ia juga menyebut jika layanan HPE GreenLake mampu menekan risiko kerugian, menambahvalueperusahaan, hingga menekan biaya tak diperlukan.
Baca Juga:Pertumbuhan Pelanggan Apple Music Mulai Goyang Dominasi Spotify
“HPE GreenLake merupakan layananon-premisesyang memiliki kemudahan dan fleksibilitas, sama halnya seperti berlangganancloud,” tutupnya.
Dipaparkan oleh Business Development Manager HPE Pointnext Indonesia Juniardi Yusuf, HPE GreenLake menawarkan berbagai kebutuhan TIon-premisesdengan pengalamaneverything-as-a-service.
Artinya, perusahaan bisa meningkatkan dan menurunkan kapasitas dan kebutuhan TI sesuai dengan anggaran yang tersedia.
“Semua kebutuhan seperti storage, database, big data, hingga backup, bisa ditangani oleh HPE GreenLake,” ujar Juniardi.