Dalam penelitian tersebutpeneliti nggak menemukan hubungan antara bermain video game kekerasan dengan meningkatkan pola pikir untuk melakukan kekerasan.
Melihat judul paling kontroversial untuk anak-anak Grand Theft Auto (GTA) yang dimainkan oleh usia 13 tahun.
Anak-anak yang bermain judul tersebut selama berjam-jam nggak menunjukkan peningkatan dalam hal agresi atau tingkah laku.
Data tersebut juga mendukung temuan bahwa video game juga memberikan wawasan tentang banyaknya remaja yang menggunakan game sebagai mekanisme mengatasi masalah kesehatan mental.
Data tersebut menjelaskan bagaimana para remaja menggunakan game untuk mengalihkan perhatian mereka dari masalah yang sedang berlangsung.
Kelompok yang memulai masa remaja awal mereka, menunjukan gejala depresi yang lebih tinggi selama masa remaja awal tetapi kecemasan menurun.
Mungkin saja kelompok ini menggunakan video game kekerasan untuk mengelola atau mengatasi gejala depresi.
Baca Juga: Bermain Game Punya Manfaat Baik Untuk Tumbuh Kembang Anak. Ini Buktinya!
Penelitian tersebut merupakan penelitian longitudinal, yang berarti peneliti berulang kali mencatat variabel yang sama selama 10 tahun periode penelitian.(*)