Follow Us

Video Games Kekerasan Ternyata Nggak Berdampak Negatif Untuk Anak!

Teguh Wicaksana - Minggu, 03 Januari 2021 | 21:44
Kecanduan bermain game dianggap sebagai gangguan kesehatan

Kecanduan bermain game dianggap sebagai gangguan kesehatan

GridGames.ID - Ketika si anak memiliki hobi bermain game, waktu yang digunakan-pun bisa dibilang nggak sedikit.

Bahkan, si anak rela menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar hanya sekadar bermain game.

Beragam alasan-pun diberikan, biasanya bermain game bisa membuat si anak merasa lebih nyaman atau gembira.

Nggak sedikit juga anak-anak yang bermain game memiliki tujuan untuk meluangkan waktu di tengah pandemi yang mengharuskan mereka untuk menerapkan protokol social-distancing.

Baca Juga: Bermain Game di Dalam Mobil Bakal Menjadi Trend Gamer, Ini Ulasannya!

GTA V
Rockstar

GTA V

Beragam genre judul game-pun biasanya dicoba untuk menghilangkan rasa penasaran oleh si anak, termasuk genre yang mengandung kekerasan.

Nah, para orang tua biasa-nya takut bahwa video game yang mengandung kekerasan bisa berdampak negatif pada pola pikir si anak.

Banyak debat yang mengatakan bahwa video game kekerasan bisa berdampak negatif atau sebaliknya.

Dilansir dari iflscience, sebuah studi sepuluh tahun yang diterbitkan di Cyberpsychology Behavior, and Social Networking memberikan data yang menarik nih guys.

Penelitian ini melibatkan 500 peserta dengan anak-anak berusia rata-rata 14 tahun, dan mengisi kuesioner selama masa percobaan untuk melaporkan frekuensi bermain game.

Dalam penelitian tersebut peneliti nggak menemukan hubungan antara bermain video game kekerasan dengan meningkatkan pola pikir untuk melakukan kekerasan.

Ilustrasi Anak Bermain Game
Nakita.grid.id

Ilustrasi Anak Bermain Game

Melihat judul paling kontroversial untuk anak-anak Grand Theft Auto (GTA) yang dimainkan oleh usia 13 tahun.

Anak-anak yang bermain judul tersebut selama berjam-jam nggak menunjukkan peningkatan dalam hal agresi atau tingkah laku.

Data tersebut juga mendukung temuan bahwa video game juga memberikan wawasan tentang banyaknya remaja yang menggunakan game sebagai mekanisme mengatasi masalah kesehatan mental.

Data tersebut menjelaskan bagaimana para remaja menggunakan game untuk mengalihkan perhatian mereka dari masalah yang sedang berlangsung.

Kelompok yang memulai masa remaja awal mereka, menunjukan gejala depresi yang lebih tinggi selama masa remaja awal tetapi kecemasan menurun.

Mungkin saja kelompok ini menggunakan video game kekerasan untuk mengelola atau mengatasi gejala depresi.

Baca Juga: Bermain Game Punya Manfaat Baik Untuk Tumbuh Kembang Anak. Ini Buktinya!

Penelitian tersebut merupakan penelitian longitudinal, yang berarti peneliti berulang kali mencatat variabel yang sama selama 10 tahun periode penelitian.(*)

Editor : Kama

Baca Lainnya

Latest