Follow Us

Aturan Pembatasan Game Online di China Membuat Developer Merana!

Martinus Aditama - Rabu, 01 September 2021 | 19:30
Ilustrasi anak bermain game PC
Pixabay

Ilustrasi anak bermain game PC

Per tanggal 31 Agustus 2021, nilai saham Tencent di bursa perdagangan telah merosot sebanyak 3,6%.

Jika di total-total, semenjak artikel media milik Pemerintah China yang menggambarkan game online sebagai candu spiritual terbit, saham Tencent telah turun sebanyak 5%.

Baca Juga: Turnamen PUBG, Wild Rift, dan CODM Ditunda Karena Aturan Baru di China

Lebih lanjut, penurunan nilai saham tidak hanya dialami oleh Tencent, tetapi juga NetEase.

Nilai saham NetEase yang terdaftar di AS disebut telah melemah 3,4% di bursa perdangangan.

Tentunya, bagi Tencent dan NetEase hal tersebut bukanlah kabar yang menggembirakan.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Game Online Bisa Mengurangi Stres di Masa Pandemi

Selain Tencent dan NetEase, ternyata turun dan melemahnya nilai saham pun dialami oleh sejumlah developer game yang bukan berasal dari China.

Perusahaan asal Korea Selatan, Krafton Inc, yang menyediakan layanan game PUBG untuk Tencent mengalami penurunan 3,4%.

Serupa dengan Krafton Inc, Nexon dan Koei Tecmo yang bukan berasal dari China tetapi punya pasar cukup besar di negara itu juga mengalami penurunan nilai saham.

Nilai saham dari Nexon dan Koei Tecmo turun sebanyak 4,8% dan 3,7% pada perdagangan sesi kemarin (31/8/2021).

Baca Juga: Pemerintah Dukung Game Online Buatan Indonesia untuk Go International

Editor : Grid Games

Baca Lainnya

Latest