Akun game online yang menjadi target sasaran dari malware ini biasanya adalah akun-akun game online populer.
Beberapa diantaranya adalah akun Steam, Epic Games Store, dan EA Origin.
Baca Juga: China Perketat Izin Rilis Game Online Baru, Developer Makin Merugi!
Lebih lanjut, malware BloodyStealer ini bisa mengumpulkan serta melakukan ekstraksi terhadap berbagai macam data akun game online.
Data-data akun game online yang dikumpulkan oleh BloodyStealer berupa cookie, kata sandi, formulir, kartu perbankan, tangkapan layar (screenshot), dan catatan login.
Setelah semua data diatas dapat diekstraksi, pengguna BloodyStealer akan menjualnya di pasar gelap, untuk kemudian dapat dipakasi sebagai akses masuk ke akun game online.
Dampaknya, pemilik akun game online akan kehilangan akses ke akunnya, dan bahkan akses kartu kredit juga bisa hilang.
Baca Juga: Waduh! Channel YT PUBG Mobile Esports Kena Hack Saat Live Stream PMPL
Menurut laporan dari Kapersky, malware ini beredar di pasar gelap wilayah Eropa, Amerika Latin, dan Asia Pasifik.
Untuk dapat menghindari akun game online terkena malware tersebut, Kapersky memberikan sebuah tips.
Tips dari Kapersky untuk semua gamers game online adalah untuk lebih waspada terhadap tautan yang dikirim lewat fitur obrolan di game.
Selain itu, Kapersky juga menyarankan agar gamers tidak mengunduh perangkat-perangkat lunak bajakan, apapun itu bentuknya.