Anak-anak yang bermain 21 jam perminggu masuk dalam kategori video games dan anak anak yang tidak bermain video game dalam seminggu tidak termasuk gamers.
Anak-anak yang hanya bermain video game kadang-kadang tidak termasuk dalam studi ini.
Kemudian para peneliti hendak melihat kemampuan anak-anak tersebut pada beberapa tes yang mengukur perhatian, kontrol implusif dan memorinya.
Baca Juga: Bermain Video Game Ternyata Punya Banyak Manfaat, Ini Buktinya!
Pada studi ditemukan bahwa anak yang bermain video game memiliki aktivitas otak yang berbeda dengan yang tidak bermain video game.
Saat dilakukan tes, anak-anak yang bermain video game memiliki lebih banyak aktivitas di otaknya yang melibatkan perhatian dan memori.
Namun sayangnya tidak menanyakan game apa yang dimainkan. (*)