"Bukannya polisi memiliki tugas besar untuk menangkap para penjahat dibandingkan kami?" imbuhnya.
Untungnya, Ansari dan kawan-kawan hanya diberi peringatan tanpa hukuman lain. Seorang polisi menyarankan mereka supaya main PUBG di rumah saja, alih-alih tempat umum.
Ujian selesai, larangan dicabut Sebelumnya, pemerintah Gujarat memang telah menjadikan PUBG Mobile sebagai permainan terlarang lantaran dianggap berdampak buruk terhadap perilaku, perbuatan, dan perkataan bagi mereka yang memainkannya.
Para orangtua dan pendidik juga menilai permainan itu memicu kekerasan dan membuat para pelajar tak mempedulikan pelajaran sekolah mereka.
Seorang menteri di negara bagian Goa bahkan menggambarkan PUBG sebagai "setan di setiap rumah" karena pengaruhnya yang sangat adiktif untuk mereka yang memainkannya.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari KompasTekno dan laporan BuzzFeedNews, Jumat (31/5), pelarangan main PUBG di Ahmedabad telah dicabut tak lama setelah penangkapan Ansari pada bulan Maret lalu.
Baca Juga: Bocor! Bakal Ada Mode Deathmatch di Update Terbaru PUBG Mobile
Pemerintah mencabut pelarangan ini lantaran anak-anak sekolah di sana sudah melewati tahap ujian nasional di sekolahnya masing-masing.
Sehingga, tidak ada ancaman dari game PUBG yang bakal mengganggu fokus para remaja ini untuk belajar.
Aturan tersebut juga sempat berlaku di beberapa kota di negara Gujarat lain seperti Vadodara dan Rajkot. Pelarangan bermain PUBG dicabut lantaran juga ada desakan dari pihak yang mewakili kaum pemuda India.
Sebab, ketika para pemuda ini ditangkap karena hal konyol seperti bermain PUBG, itu akan mempengaruhi catatan kriminal mereka, belum lagi dampak psikologis yang dialami.