Follow Us

Goks! Jumlah Lapangan Kerja di Industri e-Sports Meningkat 185 Persen

Nicolaus Prama - Kamis, 11 Juli 2019 | 19:45
Industri e-sports terbukti mampu membuka lapangan pekerjaan lebih banyak
techinasia.com

Industri e-sports terbukti mampu membuka lapangan pekerjaan lebih banyak

GridGames.ID - Industri e-sports ternyata tak selamanya hanya memberi keuntungan bagi kalangan tertentu saja.

Tercatat, pada paruh pertama tahun 2019 setidaknya ada peningkatan pembukaan lapangan pekerjaan sebesar 185 persen!

Angka ini muncul bila dibandingkan dengan paruh pertama 2018 lalu.

Baca Juga: Mantan VP NFL, Johanna Faries Menjadi Komisioner eSports Call of Duty

Data tersebut mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh layanan pencari lapangan pekerjaan e-sports, HitmakerJobs.

Kesimpulan dilakukan setelah meneliti pada lebih dari 7 ribu jenis pekerjaan di Industri e-sports.

Tak hanya itu, industri e-sports juga memberikan jawaban atas pertanyaan “apakah mampu memberi jaminan finansial?”.

Jawabannya terletak pada data jumlah orang yang telah mendapat pemasukan di saat yang bersamaan: meningkat dari 1.912 menjadi 4.028, atau tumbuh 210 persen.

Sementara itu, bila dibandingkan tahun lalu, usia pencari kerja 25 hingga 34 tahun tumbuh dari 44,5 persen menjadi 52,45 persen.

Data juga menunjukkan bahwa pekerja full time meningkat drastis sebesar 11 persen dari tahun lalu.

Baca Juga: Turnamen Clash of Titans BEKRAF Game Prime 2019 Diikuti 8 Tim eSports

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan e-sports sudah semakin stabil dan mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk jangka panjang.

Melihat dari perusahaan e-sports, Twitch menjadi perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja tertinggi pada semester pertama 2019.

Grafik pertumbuhan paruh pertama 2019
esportsinsider.com

Grafik pertumbuhan paruh pertama 2019

Perusahaan penyedia layanan streaming ini berhasil menyedot 11 persen dari total lapangan pekerjaan yang tersedia.

Angka tersebut meningkat 9 persen dari tahun lalu.

Sementara developer CS:Go, Activision Blizzard mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja sebesar 4 persen.

Sayangnya, pertumbuhan pesat sebagian besar dialami di Amerika Serikat.

Semoga kawasan Asia, termasuk Indonesia dapat menyusul. (*)

Editor : Rian Sidik

Baca Lainnya

Latest