Relevansi perkembangan industri dan ekosistem esports Indonesia dengan MLBB
Pengaruh MLBB ke industri esports kita berawal dari Mobile Legends: Bang Bang Southeast Asia Cup (MSC) 2017.
Pada bulan Juli 2017, Moonton menggelar kualifikasi MSC 2017 untuk Indonesia yang digelar di Gandaria City.
Saat itu, Saints Indo yang jadi juara setelah mengalahkan E8 di babak finalnya.
Pasca kualifikasi untuk Indonesia tadi, gelaran utama MSC 2017 yang diikuti oleh 8 tim dari 5 negara Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, Filipina, Singapura, dan Malaysia) digelar di Mall Taman Anggrek.
Dari MSC 2017 inilah, nama-nama seperti JessNoLimit, Donkey, Oura, dan yang lain-lainnya yang menjadi icon esports nasional saat ini mencuat ke permukaan.
Lucas menjawab bahwa Moonton menggelar MSC 2017 karena memang dibutuhkan oleh para gamer- nya.
“MLBB adalah game MOBA yang memang dilahirkan untuk jadi esports. Saat itu juga kami sudah melihat beberapa turnamen dari partner-partner kami (pihak ketiga) yang disambut dengan antusias. Karena itulah kami ingin mencoba membuat yang lebih besar dan lebih profesional dengan MSC 2017.”
Meski mendapat sambutan yang antusias dari para gamernya, MSC 2017 masih bisa dibilang hanyalah sebuah pengantar.
Ialah Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia Season 1 yang bisa memecahkan kebuntuan esports menjangkau khalayak luas, termasuk pemerintah dan para pelaku industri non-endemic di Indonesia.
30 Maret - 1 April 2018, Grand Final MPL ID S1 mampu membuat Mall Taman Anggrek tumpah ruah dan penuh sesak dengan para pengunjung yang ingin menyaksikan RRQ, EVOS, dan kawan-kawannya mengadu kelincahan bermain dan berebut gengsi.