GridGames.ID - Pandemi COVID-19 yang kini tengah terjadi di hampir seluruh bagian dunia sangat berdampak pada sektor ekonomi.
Salah satunya sektor ekonomi GameStop, sebuah pengecer video game yang harus rela mengumumkan pendapatan kuartal perta yang berakhir 2 Mei dengan rasa sedih.
Di masa sulit ini, GameStop harus rela membukukan kerugian secara total sekitar $165,7 juta.
Kerugian tersebut sebagian disebabkan oleh krisis COVID-19 yang tengah terjadi saat ini.
Baca Juga: Asik! Harga Playstation 5 Tidak Terpengaruh Oleh Virus Corona
GameStop harus mengikhlaskan menutup semua 3.526 tokonya di Amerika Serikat, sekitar 65% dari toko-toko ini malah menawarkan penjemputan pesanan di pinggir jalan.
Beruntungnya, EB Games milik GameStop yang berada di Australia bisa menjadi titik terang perusahaan tersebut karena penjualan naik sebesar 35%.
Secara keseluruhan, total penjualan toko GameStop di seluruh dunia turun 30% (atau 17% tidak termasuk yang ditutup).
Di sisi lain, peningkatan terjadi di sektor e-commerce yang meningkat tajam sebesar 519% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Baca Juga: Covid-19 Ternyata Membuat Game Digital Catat Pendapatan Tertinggi
CEO GameStop, George Sherman, memang saat ini sedang memprioritaskan keselamatan para karyawan dan pelanggan serta mitra bisnis.