Ketika diterapkan pada pembuatan film, rendering langsung akan mengurangi unsur ketidakpastian dalam proses pra-produksi tradisional dan produksi efek visual yang terkotak-kotak, karena digantikan dengan pengerjaan imagery yang semakin mendekati hasil editing terakhir (final cut).
Mendorong Batas dengan Photorealism
Dengan mengganti green screen dengan scene projection, para aktor akan mendapatkan sense yang lebih baik mengenai environment tempat mereka berakting dan visi dari kru produksi.
Faktanya, dengan rendering secara real-time, background dapat diadaptasi menurut perspektif kamera, sehingga seluruh adegan jadi lebih interaktif.
Sifat real time dari LED akan memungkinkan pergerakan objek dalam sebuah adegan, seperti posisi matahari atau sumber pencahayaan lain, atau pepohonan yang bergerak tertiup angin.
Baca Juga: Duh! Nominasi Game Mobile Terbaik The Game Awards 2020 Ada yang Aneh. Kenapa?
Potongan-potongan fisik di latar depan (foreground) dapat digabungkan secara mulus dengan environment dan objek digital, sehingga meningkatkan kesan realisme.
Secara keseluruhan, kemampuan untuk melihat hasil pengambilan gambar yang sudah mendekati final akan membantu memastikan kontinuitas, fluiditas, dan pasif atau aktifnya para aktor dari setiap adegan.
Hal ini berpotensi mengurangi pengambilan gambar yang nggak perlu selama berhari-hari dan pascaproduksi yang menghabiskan waktu berbulan-bulan.
Baca Juga: Ternyata Ini Dia Perbandingan PlayStation 5 vs Xbox Series X
Evolusi Alami dalam Industri Hiburan