“Kalau cowok highlight turnamennya sudah terjadwal, ruang dan wadahnya juga luas, dan prize pool juga lebih besar. Sementara yang cewek, turnamennya paling 3 bulan sekali, ruang dan wadahnya terbatas, dan hadiahnya sangat timpang dari tim cowok.”
Sebelum bergabung dengan tim all-ladies, Rara sempat mencoba untuk bergabung dan bertanding dengan tim esports cowok.
Seiring berjalannya waktu, Rara pun terus meniti karirnya di dunia esports hingga akhirnya berlabuh di CODM.
Baca Juga: Ini 4 Youtuber Gaming Cantik dan Jago Main Mobile Legends dan PUBG
Rara mengungkapkan, pada season 2 dirinya mulai mencoba game CODM secara kompetitif sejak season pertama game CODM diluncurkan oleh Garena.
“Aku melihat potensi besar bagi para gamer perempuan pada platform CODM ini. Secara pribadi, aku sendiri menyaksikan bahwa CODM menjadi salah satu game di Indonesia yang terus menghadirkan dan menampilkan banyak ladies pro-player, sehingga iklim yang inklusif terbangun, terlebih prospek dan masa depan CODM sangat cerah berkat dukungan Garena lewat CODM yang secara rutin memperhatikan dan menghadirkan turnamen bagi para ladies,” lanjutnya.
Kemampuan Rara pun nggak luput dari perhatian berbagai tim profesional di dunia esports CODM.
Rara sempat ditarik ke tim Kayze Avere Fede, sebelum akhirnya berlabuh di tim Dunia Games Avere Fede hingga ia didapuk sebagai in-game tim leader.
Rara berhasil membawa timnya menjadi Juara 2 di Princess Series season 2 dan meraih Juara 1 di turnamen tingkat nasional CODM Queen Series Season 3.
Baca Juga: Ini Parade Foto Perjalanan Karir YouTuber Gaming Cantik Kimi Hime