GridGames.ID -Perang Rusia dan Ukraina memberikan dampak yang besar bagidunia Esports.
Sejumlah turnamen esports berskala internasional terpaksa diundur karena perang Rusia dan Ukraina.
Baru-baru ini, turnamen esports Dota 2 juga terkena dampak perang Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Update Dota 2 Patch 7.31 Hadirkan Hero Primal Beast, Begini Skillnya!
Pada 28 Februari lalu, Valve memutuskan untuk menunda Dota Pro Circuit (DPC) Spring Tour untuk tim-tim di Eropa Timur.
Informasi penundaan DPC EEU Spring Tour datang dari penyelenggara DPC, Epicenter.
Epicenter mengungkapkan bahwa penundaan DPC EEU Spring Tour ini dilakukan tanpa batas waktu.
Hal tersebut dikarenakan tim-tim esports di wilayah Rusia dan Ukraina mengalami krisis yang membahayakan keamanan mereka.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Siap-Siap Perang, Gimana Nasib Team Spirit?
Sebagai informasi, tim-tim esports Dota 2 di wilayah Eropa Timur mayoritas terdiri dari pemain-pemain dari Rusia dan Ukraina.
Dari 40 pemain yang mewakili 8 tim di DPC EEU Spring Tour, ada 23 pemain yang berasal dari Rusia.
Kemudian, ada pula 10 pemain yang berasal dari negara Ukraina.
Sementara itu, banyak pemain lain yang berasal dari negara tetangga Ukraina dan Rusia yang terdampak langsung dari invasi Rusia.
Baca Juga: Tanggapan Resmi Team Spirit dan Na'Vi terkait Perang Rusia Ukraina
Team Spirit menjadi salah satu tim esports Dota 2 yang mempunyai pemain, pelatih, dan manajemen dari Rusia dan Ukraina.
Juara bertahan The International ini bahkan telah mengganti sementara Mira yang berasal dari Ukraina.
Mira digantikan karena ia terjebak di Ukraina bersama keluarganya.
Team Spirit sendiri saat ini tengah berkompetisi di turnamen Gamers Galaxy: Invitational Series Dubai 2022.
Team Spirit berjanji akan menyumbangkan seluruh pendapatan kemenangannya dari turnamen tersebut untuk gerakan Palang Merah Internasional.
(*)