Follow Us

Drian Onic: Pro Player Mobile Legends Indonesia yang Berusia 16 Tahun

Rian Sidik - Jumat, 02 November 2018 | 15:30
Adriand Larsen W
Instagram.com/driandlarsen

Adriand Larsen W

Mantan siswa SMKN 3 Pontianak ini juga turut bercerita kalau dirinya hanya bermain sendirian untuk memanjat rank di Mobile Legends sampai Glorious Legends -rank tertinggi saat itu- dan pada akhirnya bertemu dengan para pro player.

"Main solo pake Hayabusa. Ya kalau dulu sih main terus sampai bintangnya ribuan terus ketemu pro player, bantai, nanti add friend terus main bareng." cerita Drian.

Karena ketekunan Drian inilah yang membawanya ke posisi keenam Top Global. Setelah itu, barulah ia bertemu dengan temannya yang bernama Eduard dan mengajak dirinya untuk bergabung di ONIC.

Bergabung dengan ONIC ESPORT ternyata bukan sekedar gabung dan main, tapi butuh komitmen yang kuat. Contohnya, Drian harus rela meninggalkan rumahnya dan pindah ke Jakarta untuk tinggal bersama roster Mobile Legends ONIC ESPORT lainnya.

Nah ternyata, meskipun harus pindah meninggalkan orang tua sendirian ke pulau seberang, Drian nggak perlu waktu lama loh untuk meyakinkan orang tuanya.

Baca Juga : Mengenal HNT Hachiman , Pro Player AOV dan Kapten Squad Headhunter

"Cuma butuh satu atau dua hari. Yaa, yakinin kalau eSport suatu saat bakal besar di Indonesia" kata Tanker ONIC ESPORT ini.

Selain itu, orang tuanya Drian pun mengetahui kalau anaknya itu pernah menjadi joki Mobile Legends dan penghasilan yang didapatkannya pun sangat banyak untuk takaran hanya dari bermain game. Lebih detailnya, Drian pun bercerita ia bisa mendapatkan Rp 800.000 sampai Rp 1 juta setiap harinya.

"Dulu ngejoki setiap hari bisa dapat 40-50 bintang. Satu bintangnya Rp 20.000, coba aja dikaliin. Bisa Rp 800.000 sampai Rp 1 juta perhari" cerita Drian.

Restu orang tua sudah dikantong, berati resmi sudah Drian mendapat izin untuk tinggal di Jakarta bersama ONIC ESPORT. Sesampainya di Jakarta, Drian nggak putus sekolah, sob. Ia melanjutkan jenjang pendidikannya dengan homeschooling dan berpindah haluan dari SMK menjadi SMA jurusan IPS.

Menurut Drian, membagi waktu antara sekolah dan latihan bukanlah hal yang sulit, karena jadwal latihan dirinya bersama satu squadnya berlangsung pada malam hari.

"homeschooling jadwalnya Senin, Selasa, Kamis, Jumat, mulainya jam 2. Kalau latihan, sih, malem jam 8 biasanya. Nggak tentu juga sih, yang pasti malem," tutur Drian.

Editor : Grid Games

Baca Lainnya

Latest